Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tak Takut Singgung Israel Terkait Pengakuan Negara Palestina

Kompas.com - 22/08/2025, 19:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

CANBERRA, KOMPAS.com – Pemerintah Australia bakal mengakui negara Palestina, sebuah langkah yang menandai perubahan besar dalam kebijakan luar negeri negeri itu sekaligus menunjukkan keberanian Canberra meski berpotensi menyinggung Israel, sekutu historisnya.

Pengumuman itu disampaikan pada 11 Agustus 2025, hanya beberapa hari setelah puluhan ribu orang menggelar aksi solidaritas di Jembatan Pelabuhan Sydney.

Massa menyerukan perdamaian dan pengiriman bantuan ke Gaza, wilayah yang sejak hampir dua tahun lalu digempur Israel setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas.

Baca juga: Perang Kata-kata PM Israel-Australia, Kini Albanese Balas Kecam Netanyahu

Data otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 60.000 warga Palestina tewas, sementara PBB memperingatkan ancaman kelaparan.

“Menjadi tidak menyenangkan secara politik untuk terus membela Israel dan menyalahkan Hamas,” ujar Martin Kear, akademisi Universitas Sydney yang meneliti perang Israel-Hamas, dikutip dari Reuters, Jumat (22/8/2025).

Hubungan memburuk

Keputusan Canberra itu memperburuk hubungan Australia dan Israel ke titik terendah dalam beberapa dekade.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan kritik keras kepada Perdana Menteri Anthony Albanese, termasuk pencabutan visa diplomat Australia yang bertugas di Tepi Barat serta larangan masuk bagi seorang anggota parlemen Israel ke Australia.

Sejumlah politisi di kedua negara pun saling serang. Netanyahu bahkan menuding Albanese sebagai pemimpin lemah dan pengkhianat Israel.

"Saya yakin dia punya rekam jejak yang baik sebagai pelayan publik, tapi saya rasa rekam jejaknya akan ternoda selamanya oleh kelemahan yang ditunjukkannya dalam menghadapi Hamas," kata Netanyahu dalam wawancara dengan Sky News Australia, Kamis (21/8/2025) malam.

Baca juga: Netanyahu: Albanese Dukung Palestina, Antisemitisme Kian Merebak di Australia

Tekanan publik di dalam negeri

Di sisi lain, bentuk dukungan masyarakat Australia terhadap pengakuan Palestina meningkat tajam.

Survei DemosAU pada Agustus 2025 menunjukkan 45 persen responden mendukung langkah itu meski tanpa kesepakatan damai, naik dari 35 persen pada tahun sebelumnya. Sementara 23 persen menyatakan menentang.

Editorial Sydney Morning Herald menilai simpati publik terhadap Israel terkikis cepat setelah laporan tentang kelaparan di Gaza merebak.

“Gambar-gambar dari Gaza telah mengubah banyak pola pikir para pembuat kebijakan di Australia, seperti halnya di negara-negara lain,” ujar Charles Miller, dosen hubungan internasional di Australian National University.

Kekhawatiran komunitas Yahudi

Meski demikian, ketegangan politik ini menimbulkan kecemasan di kalangan komunitas Yahudi di Australia.

Dewan Eksekutif Yahudi Australia, yang menaungi lebih dari 200 organisasi Yahudi, mengirim surat kepada Albanese dan Netanyahu. Mereka meminta kedua pemimpin meredakan ketegangan.

Halaman:

Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau