Penulis: Richard Connor/DW Indonesia
KOMPAS.com - Menurut Badan Federal Urusan Ketenagakerjaan (BA) angka pengangguran di Jerman telah meningkat melewati ambang batas tiga juta untuk pertama kalinya setelah lebih dari sepuluh tahun.
Kenaikan ini kian mendesak pemerintah koalisi untuk membuktikan bahwa rencana investasi besar mereka untuk memulihkan ekonomi Jerman dapat membuahkan hasil yang cepat.
"Ini akan menjadi fokus pemerintah federal," kata Kanselir Friedrich Merz di sela-sela pembicaraan menteri Prancis-Jerman di Toulon, Perancis selatan, Jumat (29/8/2025).
Dia menambahkan bahwa peningkatan pengangguran tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan.
Baca juga: 2 Turis Malaysia Korban Pembakaran di Thailand, Pelaku Pengangguran Stres
Data menunjukkan jumlah pengangguran meningkat pada bulan Agustus sebanyak 46.000 menjadi 3.025.000 jiwa. Tingkat pengangguran naik 0,1 poin menjadi 6,4 persen.
Jika data tersebut disesuaikan dengan periode musiman, maka pengangguran di bulan Agustus tercatat menurun sebesar 9.000 jika dibandingkan dengan angka bulan Juli, lebih baik dari perkiraan. Sebelumnya diperkirakan angka pengangguran di bulan Agustus akan meningkat hingga 10.000 jiwa.
Namun, jika dibandingkan dengan Agustus 2024, jumlah pengangguran di bulan Agustus 2025 masih meningkat sebesar 153.000.
Permintaan tenaga kerja juga menurun. Terdapat 631.000 lowongan pekerjaan pada Agustus, alias 68.000 lebih sedikit dibandingkan tahun 2024.
Baca juga: Kaum Muda Pengangguran di China, Pura-pura Bekerja daripada di Rumah
Kepala BA Andrea Nahles menjelaskan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh kelesuan di musim panas, karena banyak perusahaan menunda perekrutan hingga musim liburan berakhir.
Dia menekankan, meskipun pasar tenaga kerja masih terbebani dari pertumbuhan ekonomi yang lemah selama bertahun-tahun, ada sinyal stabilisiasi meski belum kuat.
Pekerjaan paruh waktu meskipun masih tinggi, menurun perlahan sejak awal tahun. Nahles memperkirakan, peningkatan di periode musim gugur di bulan September akan membantu meredakan situasi, namun tetap memperingatkan angka tiga juta mungkin kembali terlampaui di musim dingin (Desember).
"Pasar tenaga kerja dipengaruhi kemerosotan ekonomi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir," kata Nahles pada Jumat merespons angka pengangguran yang menembus 3 juta untuk pertama kalinya sejak Februari 2015.
Jerman telah lama bergulat dengan kelemahan ekonomi yang berkepanjangan. Di satu sisi, tarif impor Presiden AS Donald Trump menambah risiko negara tersebut memasuki tahun ketiga dengan stagnansi pertumbuhan ekonomi, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah pascaperang.
"Ketidakpastian ekonomi global dan perang agresi Rusia terhadap Ukraina masih berdampak pada lemahnya ekonomi," kata Menteri Ketenagakerjaan Jerman Barbel Bas.