Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

211 Organisasi HAM Kecam Kekerasan Aparat RI dalam Pengamanan Demo

Kompas.com - 03/09/2025, 12:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Forum Asia

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi HAM di dalam maupun luar negeri menyoroti rangkaian demo di Indonesia pada Kamis (28/8/2025) diwarnai tindakan represif aparat keamanan.

Sebanyak 211 mendesak kepolisian Republik Indonesia (RI) berhenti menggunakan kekerasan saat menghadapi demonstran dan memastikan operasi pengendalian massa sesuai standar hukum nasional maupun internasional.

Adapun enam poin desakan lainnya yang ditujukan secara luas kepada pemerintah yang berkuasa.

Baca juga: Alasan Prabowo Tetap ke China meski Marak Demo di Indonesia

Desakan itu dimuat dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh Forum Asia pada Minggu (31/8/2025) berjudul “Pernyataan Bersama: melindungi hak berunjuk rasa, solidaritas internasional dengan Indonesia #stopkebrutalanpolisi”.

Mulai 28 Agustus, sekitar puluhan ribu orang melakukan demo di berbagai kota, meliputi Jakarta, Manokwari, Semarang, Solo, Magelang, Medan, Bengkulu, dan Tegal.

Para demonstran menyuarakan tuntutan yang, meliputi kenaikan upah minimum 8,5-10 persen untuk 2026, penghentian PHK massal, penghapusan outsourcing, reformasi pajak, serta pengesahan RUU perampasan aset koruptor.

Selain itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga mendesak pemotongan gaji anggota DPR RI sebesar 20-30 persen sebagai bentuk solidaritas terhadap kondisi ekonomi rakyat serta solusi atas defisit anggaran negara.

Baca juga: Demo Diaspora Indonesia di Jerman, Kecam Rezim di Tanah Air: Rakyat Tak Akan Tinggal Diam

Insiden kematian Affan Kurniawan

Namun, respons aparat keamanan Indonesia dalam demo besar 28-29 Agustus mendapat perhatian serius banyak organisasi HAM dunia.

KontraS mendokumentasikan penembakan peluru tajam, penyiksaan, penangkapan massal, dan penggunaan kekuatan berlebihan yang menimbulkan 113 korban luka berat, tiga meninggal dunia, serta 734 orang ditangkap.

Salah satu korban adalah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta.

KontraS menyebut kematian Affan mencerminkan penggunaan kekerasan tidak proporsional terhadap warga sipil.

Organisasi HAM dunia melihat praktik kekerasan aparat Indonesia bersifat berulang dalam setiap gelombang demo sejak Reformasi Dikorupsi 2019, Omnibus Law 2020, hingga protes Papua dan Rempang. Pola itu ditandai penangkapan massal, represi, hingga impunitas.

Tangkapan layar cuplikan video kendaraan taktis (rantis) berjenis Barracuda milik Brimob pada aksi demo di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, yang melindas pengendara ojek online, Affan Kurniawan, Kamis (28/8/2025).X.com Tangkapan layar cuplikan video kendaraan taktis (rantis) berjenis Barracuda milik Brimob pada aksi demo di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, yang melindas pengendara ojek online, Affan Kurniawan, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Parlemen ASEAN untuk HAM Kecam Kekerasan Aparat RI dalam Demo

Rincian tuntutan organisasi HAM dunia

Adapun berikut rincian tujuh tuntutan organisasi ini kepada Pemerintah Indonesia meliputi:

  1. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) harus segera mengakhiri penggunaan kekuatan yang berlebihan, memastikan semua operasi pengendalian massa mematuhi Perkap No. 1 Tahun 2009 dan standar hak asasi manusia internasional seperti Pedoman PBB tentang Senjata Kurang Mematikan dan Kode Etik PBB untuk Pejabat Penegak Hukum, dan menyelidiki secara tidak memihak petugas yang bertanggung jawab atas pelanggaran;
  2. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan melakukan pengawasan independen dengan meluncurkan penyelidikan mendesak terhadap kekerasan polisi pada tanggal 28 Agustus 2025 dan merekomendasikan sanksi disiplin dan pidana;
  3. Institusi Kepolisian (Polri dan Kompolnas) serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus menghentikan semua praktik penghilangan paksa maupun penghilangan paksa jangka pendek dan memastikan pembebasan serta perlindungan segera terhadap semua warga sipil yang ditahan secara sewenang-wenang;
  4. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) harus melakukan investigasi yang cepat, imparsial, dan transparan terhadap semua kasus penyiksaan, penangkapan sewenang-wenang, dan pembunuhan di luar hukum yang terkait dengan protes baru-baru ini, serta memberikan perlindungan bagi korban dan saksi. Lembaga ini juga harus mengintensifkan pemantauan terhadap komponen-komponen spesifik dalam insiden tersebut, seperti penggunaan senjata pengendali massa yang berlebihan termasuk gas air mata, pentungan, dan peluru karet, hingga kendaraan taktis, terutama dalam insiden di mana seorang pengemudi taksi daring ditabrak oleh kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi;
  5. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) harus memastikan pengawasan legislatif yang sesungguhnya dengan memanggil Kapolri untuk menghadiri sidang pertanggungjawaban publik, menuntut penjelasan atas tindakan represif yang melanggar hukum, dan menjamin bahwa semua operasi pengendalian massa di masa mendatang sepenuhnya mematuhi hukum nasional dan standar internasional. DPR juga harus segera mempercepat pembahasan dan pengesahan undang-undang yang melindungi hak-hak buruh, perlindungan sosial, dan kebebasan sipil. Sebagai lembaga yang diprotes oleh rakyat, DPR tidak dapat bersembunyi di balik tindakan represif, melainkan harus berhadapan langsung dengan masyarakat sipil Indonesia, mendengarkan keluhan mereka, dan bertindak secara bertanggung jawab untuk memulihkan kepercayaan publik. Sebagai aktor utama yang diprotes oleh warga sipil, DPR juga harus berhadapan langsung dengan elemen-elemen masyarakat sipil Indonesia sebagai pihak yang diprotes;
  6. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia harus segera meratifikasi Konvensi Internasional untuk Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa (ICPPED) dan mengadopsi undang-undang domestik yang diperlukan untuk mencegah praktik penghilangan paksa yang berulang, memastikan investigasi yang tepat waktu dan tidak memihak, dan meminta pertanggungjawaban semua pelaku;
  7. Presiden Indonesia secara terbuka mengutuk kekerasan polisi, menjamin perlindungan hak berkumpul secara damai, dan memastikan kepatuhan penuh Indonesia terhadap kewajiban hak asasi manusia internasionalnya, termasuk persyaratan bahwa setiap persidangan terkait kekerasan polisi selama demonstrasi harus dilakukan secara transparan dan terbuka. Kepolisian harus melakukan evaluasi dalam menangani demonstrasi dengan mengutamakan pendekatan non-kekerasan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Staf KBRI di Peru Tewas Ditembak | PBB Komentari Demo Indonesia

Organisasi HAM dunia

Sementara, 211 organisasi HAM dunia yang mengecam kekerasan aparat keamanan Indonesia dan memberikan pernyataan bersama meliputi berikut:

  1. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Indonesia
  2. Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Indonesia
  3. Keadilan dan Hak Asia (AJAR)
  4. Forum Asia untuk Hak Asasi Manusia dan Pembangunan (FORUM-ASIA)
  5. Asosiasi Publik “Dignity”, Kazakhstan
  6. IMPERSIAL (Indonesian Human Rights Monitor), Indonesia
  7. Yayasan Penguatan Partisipasi, Prakarsa, dan Kemitraan Rakyat (YAPPIKA), Indonesia
  8. Yayasan Keadilan dan Perdamaian Indonesia (YKPI), Indonesia
  9. Masyarakat Riset Peradilan Indonesia (IJRS), Indonesia
  10. BarengWarga, Indonesia
  11. Biro Internasional Kazakhstan untuk Hak Asasi Manusia dan Aturan Hukum, Kazakhstan
  12. Civil Society Coalition against Transnational Organized Crime /CATOC 
  13. Manushya Foundation, Laos/Thailand
  14. Colors Rainbow, Myanmar
  15. Peoples of Longing, Timor Leste
  16. Angkatan Muda Indonesia 2030 (Yayasan 2030 Prapta Nusa), Indonesia
  17. Asosiasaun Chega! Ba Ita (ACbit), Timor Leste
  18. Indonesia Corruption Watch (ICW), Indonesia
  19. LBH APIK Jakarta, Indonesia
  20. Kuala Lumpur Debate, Malaysia
  21. Persatuan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), Indonesia
  22. Asian Cultural Forum on Development (ACFOD)
  23. KOMPAKS (Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual), Indonesia
  24. Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) Indonesia
  25. Women’s March Jakarta 2025 Committee
  26. International NGO Forum on Indonesian Development (INFID)
  27. Yayasan Tifa (Tifa Foundation), Indonesia
  28. Activate Rights, Bangladesh
  29. WITNESS, New York
  30. kotakhitam Forum, Indonesia
  31. PERIN+1S – C2O library & collaborative, Indonesia
  32. PIKAT Demokrasi, Indonesia
  33. Public Virtue Research Institute, Indonesia
  34. Humanis, Indonesia
  35. SINDIKASI (Serikat Pekerja Media & Industri Kreatif untuk Demokrasi), Indonesia
  36. Suara Muda Kelas Pekerja Partai Buruh (SMKP), Indonesia
  37. Trend Asia, Indonesia
  38. Solidarity Collective TH (Thailand)
  39. Progresip.id, Indonesia
  40. Emancipate Indonesia, Indonesia
  41. ILGA Asia
  42. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Indonesia
  43. ASEAN SOGIE Caucus
  44. Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI)
  45. TAPOL (Inggris)
  46. MilkTeaAlliance Calendar Team
  47. Aliansi Upah Minimum Asia (AFWA) Indonesia
  48. Parti Sosialis Malaysia (PSM), Malaysia
  49. Partai Rakyat Pekerja (PRP), Indonesia
  50. Lembaga Informasi Perburuhan Sedane (LIPS) Indonesia
  51. Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Indonesia
  52. Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), Indonesia
  53. Transnational Palm Oil Labour Solidarity (TPOLS), Indonesia
  54. Human Rights Alert Manipur, India
  55. Numun Fund
  56. National Union of Workers in Hospital Support and Allied Services (NUWHSAS), Malaysia
  57. Studio Batu, Indonesia
  58. Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)
  59. Kelompok Jaya Bersama (KJB), Indonesia
  60. Lingkaran Advokasi dan Riset (Link-AR Borneo), Indonesia
  61. Task Force Detainees of the Philippines (TFDP), Filipina
  62. Social Justice Indonesia
  63. Legal Dignity, Malaysia
  64. Open Net (Korea)
  65. Komunitas Ruang Mandiri, Indonesia
  66. Spring Revolution Security, Myanmar
  67. ICT Watch, Indonesia
  68. Kolektif Bengkel Kabel Bandung, Indonesia
  69. End Female Genital Cutting Singapore, Singapura
  70. Rohingya Maìyafuìnor Collaborative Network, Myanmar
  71. Serikat Buruh Migran Indonesia/Serikat Pekerja Migran Indonesia (SBMI), Indonesia
  72. Sigaw ng Kabataan Coalition (SKC), Filipina
  73. Serve the People Association (SPA), Taiwan
  74. Foundation for Media Alternatives, Filipina
  75. Human Rights Online Philippines (HRonlinePH), Filipina
  76. Arus Pelangi, Indonesia
  77. ALTSEAN, Burma
  78. Asia Feminist LBQ Network (AFLN)
  79. Rumah Korea untuk Solidaritas Internasional (Korea Selatan)
  80. Majelis Rakyat Internasional
  81. Partido Lakas ng Masa (PLM), Filipina
  82. Philippine Alliance of Human Rights Advocates (PAHRA), Filipina
  83. FIAN Indonesia
  84. Watch Indonesia!  
  85. Bumi Setara, Indonesia
  86. 18+ Coalition (Koalisi 18+), Indonesia
  87. Perempuan Mahardhika, Indonesia
  88. Serbuk Kalbar, Indonesia
  89. Warisan Ingatan
  90. New Bloom, Taiwan
  91. Cita Tanah Mahardika, Indonesia
  92. Proklamasi Anak Indonesia
  93. Advocacy Forum, Nepal
  94. Suriya Women’s Development Centre, Sri Lanka
  95. Jaringan Demokrasi Asia (ADN)
  96. Indorelawan, Indonesia
  97. Kait Nusantara, Indonesia
  98. Beyond Borders Malaysia, Malaysia
  99. Movement for Alternatives and Solidarity in Southeast Asia
  100. KontraS Aceh
  101. Greater Equitable Measures (GEM)
  102. Strength For Queer, Myanmar
  103. New Burma
  104. Action Committee for Democracy Development (ACDD)
  105. Association of Human Rights Defenders and Promoters (HRDP)
  106. Athan – Freedom of Expression Activist Organization, Myanmar
  107. Blood Money Campaign, Myanmar
  108. Creative Home, Indonesia
  109. Equality Myanmar (EQMM), Myanmar
  110. Generation Wave
  111. Generations’ Solidarity Coalition of Nationalities (GSCN), Burma
  112. Justice & Equality Focus
  113. Kyae Lak Myae
  114. Network for Human Rights Documentation, Burma
  115. Nyan Lynn Thit Analytical
  116. New Step Women Empowerment Group/Network
  117. Progressive Muslim Youth Association (PMYA)
  118. Progressive Voice (PV)
  119. Queers of Burma Alternativem, Burma
  120. Sitt Nyein Pann Foundation, Thailand
  121. Southern Initiatives
  122. Women Advocacy Coalition, Myanmar
  123. Women’s League of Burma (WLB), Burma
  124. Yangon Medical Network
  125. Relawan di Myanmar
  126. MyaYar Knowledge Tree
  127. Kyauktada Strike Committee (KSC)
  128. Defend Myanmar Democracy, Myanmar
  129. ???????????? – Yain Nweh Par
  130. ASR-ASSOCIATION of SPRING RAINBOW
  131. Yangon Deaf Group
  132. Muslim Youth Network
  133. Saudari2Saudara
  134. In Defense of Human Rights and Dignity Movement (iDEFEND), Filipina
  135. ProyekDekolonial
  136. Vuka! Coalition for Civic Action
  137. Alyansa Tigil Mina (ATM), Filipina
  138. Saribuhay UP Diliman, Filipina
  139. Defence of Human Rights, Pakistan
  140. Maldivian Democracy Network (MDN), Maladewa
  141. NGO: Environment and humanitarian actions for well-being
  142. Salam for Democracy and Human Rights (SALAM DHR)
  143. Association for Democracy in the Maldives (ADM), Maladewa
  144. Solidaritas Aktivis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Diaspora
  145. Asia Citizen Future Association (ACFA), Taiwan
  146. Taiwan Association for Human Rights (TAHR)
  147. SILAKA-CAMBODIA
  148. Southeast Asian Human Rights and Peace Studies Network (SEAHRN)
  149. Yayasan Keadilan Untuk Rakyat Marginal (Kurama Foundation)
  150. Kapatiran di Dalawang Gulong (KAGULONG), Filipina
  151. Himpunan Advokasi Rakyat Malaysia (HARAM), Malaysia
  152. Coalition for Clean and Fair Elections (BERSIH), Malaysia
  153. Cross-Cultural Foundation (CrCF), Thailand
  154. Jeunesse Innovante et Restauration du Bien-être (JERESTAURE BIEN ETRE)
  155. North South Initiative, Malaysia
  156. KontraS di Tanah Papua
  157. True Colors Coalition, Filipina
  158. Philippine Misereor Partnership Inc. (PMPI)
  159. The Biodiversity Project, Sri Lanka
  160. Mayday Multimedia, Filipina
  161. Philippine Labor Movement Archive (PLMA), Filipina
  162. Pusat KOMAS, Malaysia
  163. MY World Mexico: Hub of Action for Sustainable Development, Mexico, Meksiko
  164. Asia Monitor Resource Centre
  165. Youth and young Journalist peace and Democracy cultural
  166. Center Timor-Leste
  167. Milk Tea Alliance, Thailand
  168. Families of Victims of Involuntary Disappearance (FIND), Filipina
  169. Asia Democracy Network (ADN)
  170. Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa)
  171. Bytes for All (B4A), Pakistan
  172. Weaving Women’s Voices in Southeast Asia (WEAVE)
  173. Beyond the Hijab, Singapura
  174. ALIANSI GERAKAN REFORMA AGRARIA (AGRA), Indonesia
  175. Odhikar, Bangladesh
  176. Southeast Asia Public Lawyers Interest (SEAPIL), Southeast Asia Region
  177. Asian Federation Against Involuntary Disappearances (AFAD), Filipina
  178. Agham Youth UP Diliman, Filipina
  179. Global Citizen Society, Maladewa
  180. Kemban Kolektif, Malaysia
  181. Women’s March, Malaysia
  182. Center to Combat Corruption and Cronyism (C4 Center), Malaysia
  183. Initiative for International Dialogue (IID), Filipina
  184. Kalyanamitra, Indonesia
  185. BeWithYou Indonesia
  186. Bright Future, Thailand
  187. Fat Liberation London, Inggris
  188. Vajpayee Research Foundation, India
  189. Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI)
  190. Irish Council for Civil Liberties, Irlandia
  191. CIVICUS: World Alliance for Citizen Participation
  192. Labor Kommunity
  193. Centro de Estudios Legales y Sociales (CELS), Argentina
  194. Cambodian Center for Human Rights (CCHR)
  195. EngageMedia Collective
  196. Youth Initiative (YI), Nepal
  197. Nepal Development Initiative (NEDI), Nepal
  198. Defence of Human Rights Pakistan
  199. Capital Punishment Justice Project, Australia
  200. Psychological Responsiveness NGO, Mongolia
  201. People’s Solidarity for Participatory Democracy (PSPD), Korea Selatan
  202. Samahan ng Progresibong Kabataan (SPARK), Filipina
  203. Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP/The School of Women’s Thought)
  204. Ch.nrw.flinta
  205. N.C.F.H.Collective (SEA)
  206. QueerPunch (SEA)
  207. Can Yalcinkaya, Australia
  208. Suara Rakyat Malaysia (SUARAM), Malaysia
  209. Kenya Human Rights Commission, Kenya
  210. Legal Resources Center, Afrika Selatan
  211. Anti-Death Penalty Asia Network

Baca juga: Warga Malaysia Peduli Demo Indonesia, Ramai-ramai Kirim Makanan via Ojol

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau