KOMPAS.com - Menghadapi gelombang penolakan dari sebagian kalangan siswa, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan bahwa pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yakni pada 3 hingga 9 November mendatang.
Ia memastikan kebijakan tersebut telah mendapatkan persetujuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi the show must go on, dan program ini adalah program yang sudah disetujui Pak Presiden. Sudah semuanya kita sosialisasikan, sudah kita jelaskan semuanya. Kalau ada yang tidak siap, tidak usah ikut," ujar Mu'ti di Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025) dikutip dari Antara.
Baca juga: Persiapan Dinilai Terlalu Singkat, Siswa Buat Petisi Batalkan TKA
Menurut Abdul Mu'ti, pelaksanaan TKA sudah melalui proses sosialisasi yang luas kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Ia menegaskan bahwa TKA bersifat sukarela dan tidak wajib diikuti oleh seluruh siswa.
Oleh karena itu, menurutnya, tudingan bahwa siswa dipaksa mengikuti tes tersebut tidak berdasar.
“Loh, kan ini tidak wajib. Ya sekali lagi, kan ini tidak wajib. Jadi kalau tidak wajib berarti sukarela. Itu enggak make sense. Kalau orang sudah sukarela kan berarti tidak dipaksa,” tegasnya.
Baca juga: 5 Siswa SMA-SMK yang Bisa Ikut TKA Susulan 2025
Mu'ti juga mengapresiasi adanya petisi online yang menuntut pembatalan TKA, namun ia menilai tuntutan itu tidak relevan karena tes ini bersifat pilihan.
Ia menegaskan bahwa siswa yang telah mendaftar tentu memahami konsekuensi serta manfaat dari mengikuti ujian tersebut.
“Kita mengapresiasi yang melakukan gerakan petisi itu, tapi itu tidak make sense karena sukarela. Kalau orang sudah sukarela kan berarti tidak dipaksa, berarti dia sudah sadar dengan semua konsekuensinya,” ujarnya.
Baca juga: Jadwal TKA Susulan 2025, buat Siswa SMA-SMK dengan Kondisi Khusus
Cara daftar Tes Kemampuan Akademik atau TKA 2025 buat siswa SMA, SMK, MA, dan sederajat.Mendikdasmen menyebutkan, hingga akhir Oktober, lebih dari 3,5 juta siswa telah mendaftarkan diri untuk mengikuti TKA 2025.
Angka tersebut menunjukkan antusiasme besar dari peserta didik di seluruh Indonesia, baik di jenjang SD, SMP, maupun SMA.
Dengan jumlah pendaftar yang signifikan, Mu'ti menilai bahwa pelaksanaan TKA tetap memiliki dukungan luas dari masyarakat pendidikan, meskipun sebagian pihak masih menilai perlu dilakukan kajian ulang.
Baca juga: Kemendikasmen Bagikan Tips Sukses Ikut TKA bagi Siswa, Apa Saja?
Sebelumnya, media sosial diramaikan oleh petisi bertajuk “Batalkan Pelaksanaan TKA 2025” yang dibuat oleh akun bernama “Siswa Agit” di laman Change.org.
Dalam petisi tersebut, penggagas menilai pelaksanaan TKA dilakukan secara mendadak tanpa persiapan yang memadai dan menambah tekanan psikologis bagi siswa.