Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Dini BMKG: 32 Wilayah di Jatim Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem pada 20–29 Oktober 2025

Kompas.com - 22/10/2025, 07:45 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo mengingatkan masyarakat di wilayah Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada periode 20 hingga 29 Oktober 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem ini bisa menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

Menurutnya, fenomena tersebut berlaku untuk 32 wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur hingga akhir Oktober.

“BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi,” ujar Taufiq dalam keterangannya di Sidoarjo, Selasa (21/10/2025) dikutip dari Antara.

Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Intensitas Sedang dan Lebat hingga 26 Oktober 2025, Wilayah Mana Saja?

Apa Penyebab Terjadinya Cuaca Ekstrem di Jawa Timur?

BMKG menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini terjadi akibat kombinasi beberapa gangguan atmosfer, seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin yang tengah melintasi wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur.

Ketiga fenomena ini memicu peningkatan pembentukan awan konvektif, sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi.

Selain itu, suhu muka laut di sekitar Selat Madura yang masih tergolong hangat turut memperkuat pertumbuhan awan-awan hujan.

Kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya peluang terjadinya hujan deras disertai petir di sejumlah wilayah pesisir dan dataran rendah Jawa Timur.

Baca juga: Ada Hujan di Surabaya, BMKG: Ini Bukan Pertanda Awal Musim Hujan

Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Terkena Dampak?

BMKG Juanda merinci 32 wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem, meliputi Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Mojokerto, Nganjuk, dan Pamekasan.

Daerah lainnya adalah Pasuruan, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Magetan, Ngawi, Pacitan, dan Ponorogo, serta Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya.

Menurut Taufiq, sebagian besar wilayah tersebut kini tengah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.

Baca juga: BMKG Prakirakan Wilayah Ini Akan Hujan Sedang-Lebat akibat Terdampak Siklon Tropis Fengshen

Masa transisi ini sering kali ditandai dengan perubahan cuaca yang cepat dan sulit diprediksi, termasuk potensi hujan deras disertai angin kencang.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak menganggap sepele tanda-tanda perubahan cuaca ekstrem.

Masyarakat diharapkan menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat, terutama di area terbuka, serta menghindari tempat-tempat rawan banjir dan tanah longsor.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca melalui situs daring kami maupun melalui media sosial BMKG Juanda,” kata Taufiq.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau