Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Wasit Ma Ning yang Pimpin Laga Timnas Indonesia Vs Irak, Dikritik Jay Idzes hingga PSSI

Kompas.com - 13/10/2025, 17:30 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Nama Ma Ning kembali mencuat ke publik usai memimpin laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia melawan Irak di Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.

Keputusan-keputusan yang ia ambil dalam pertandingan tersebut menuai sorotan, terutama dari pemain dan ofisial Timnas Indonesia yang merasa dirugikan.

Ma Ning merupakan wasit asal China yang telah mengantongi lisensi FIFA sejak 2011. Ia dikenal sebagai salah satu pengadil berpengalaman di kawasan Asia.

Baca juga: Timnas Gagal Lolos ke Piala Dunia, Komisi X: Ini Bukan Akhir dari Mimpi

Kariernya di dunia perwasitan dimulai sejak masa kuliah, dan pada 2010 ia dipercaya menjadi wasit di Liga China.

Sejak itu, kiprahnya semakin meluas hingga dipercaya memimpin pertandingan-pertandingan bergengsi seperti Piala Asia, Kualifikasi Piala Dunia, hingga Liga Champions Asia.

Bagaimana Reaksi Pemain dan Ofisial Timnas Indonesia?

Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyayangkan keputusan wasit yang dinilainya tidak adil.

"Sulit karena saya selalu mencoba bersikap hormat kepada semua orang, termasuk wasit. Namun, hari ini sesuatu terjadi dan menurut saya tidak benar," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa setelah pertandingan, dirinya ingin menjabat tangan wasit, namun ditolak.

Baca juga: Gugur di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Masih Terbaik di ASEAN

Sementara itu, manajer timnas Indonesia, Sumardji, menyatakan bahwa pihaknya sempat berencana mengajukan protes kepada AFC terkait kepemimpinan Ma Ning.

"Di akhir pertandingan kemarin kami sebenarnya mau buat surat protes. Tapi kami berpikir lagi ini sudah berakhir. Kalau protes pun tidak ada gunanya karena sudah selesai," kata Sumardji kepada Kompas TV.

PSSI akhirnya memutuskan untuk tidak mengirim surat resmi ke AFC. Namun, Sumardji mengaku heran dengan cara Ma Ning mengeluarkan kartu merah secara cepat dan menolak berjabat tangan dengan pemain Indonesia.

Ia juga menyoroti momen pelanggaran terhadap Kevin Diks yang tidak diganjar penalti, padahal dari tayangan ulang terlihat jelas ada kontak fisik.

Baca juga: Berapa Usia Pemain Timnas Indonesia di Piala Dunia 2030?

Bek Timnas Irak, Zaid Tahseen, tampak melanggar Ole Romeny dalam duel krusial Timnas Indonesia vs Irak di Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Jeddah pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.TANGKAPAN LAYAR Bek Timnas Irak, Zaid Tahseen, tampak melanggar Ole Romeny dalam duel krusial Timnas Indonesia vs Irak di Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Jeddah pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.

Bagaimana Rekam Jejak Ma Ning di Dunia Perwasitan?

Mengutip data dari Transfermarkt, Ma Ning sebelumnya telah memimpin total 354 pertandingan sepanjang kariernya.

Dalam periode tersebut, ia mengeluarkan 1.488 kartu kuning, 47 kartu merah, 51 kartu merah langsung, dan 117 penalti. Sebagian besar laga yang ia pimpin adalah di Liga China, mencapai 204 pertandingan.

Ia juga dipercaya memimpin laga-laga penting seperti Final AFC Champions League 2021-2022 dan Final Piala Asia 2023.

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau