Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Langgar Gencatan Senjata, Palestina Minta Pasukan Internasional ke Gaza

Kompas.com - 20/10/2025, 08:45 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com- Presiden Dewan Nasional Palestina, Rawhi Fattouh mendesak komunitas internasional segera menerjunkan pasukan ke Jalur Gaza untuk melindungi warga sipil.

Hal tersebut disampaikan Fattouh usai Israel berulangkali melanggar gencatan senjata dan membunuh warga sipil di Gaza.

Sebelumnya, militer Israel membunuh 11 orang dari satu keluarga yang melintas di kawasan Zaitun, Kota Gaza, Jumat (17/10) malam waktu setempat.

Pembantaian ini menjadi insiden pelanggaran paling berdarah yang dilakukan Israel sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober lalu.

Baca juga: Habis Bombardir Gaza, Israel Ingin Gencatan Senjata Lagi

Israel dituding sengaja 

Rawhi Fattouh menuduh Israel sengaja melakukan pembantaian sebagai bagian dari "kebijakan pembunuhan dan penghancuran" di Gaza.

Pemimpin badan legislatif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) tersebut mengutuk serangan Israel sebagai kejahatan yang menunjukkan kebijakan penjajahan terhadap masyarakat Palestina.

"Kejahatan ini bukanlah aksi yang terisolasi, melainkan bagian dari pola pembunuhan dan penghancuran yang terus-menerus di tengah abainya komunitas internasional dalam mengadili para pelaku," kata Fattouh dikutip Anadolu, Sabtu (18/10).

Fattouh menambahkan, dalih militer Israel yang membunuh satu keluarga karena melintasi "garis kuning" tidak dapat diterima.

"Garis kuning" adalah batas demarkasi yang ditetapkan untuk penarikan pasukan Israel sesuai kesepakatan gencatan senjata.

Menurutnya, serangan Israel tersebut merupakan "pelanggaran berat hukum internasional" dan membuktikan lebih lanjut bahwa Israel "tidak peduli nilai-nilai kemanusiaan dan konvensi internasional yang melarang serangan terhadap warga sipil."

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau