Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Purbaya Kritik Pengendapan Dana APBD di Rekening Giro, Pemda Dituding Rugi

Kompas.com - 23/10/2025, 20:12 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik kebiasaan sejumlah pemerintah daerah (pemda) yang menyimpan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di rekening giro.

Menurutnya, langkah ini merugikan daerah karena bunga yang diperoleh jauh lebih rendah dibandingkan dengan menempatkan dana tersebut dalam deposito.

Pemda Diminta Perhatikan Penempatan Dana APBD

Purbaya mengungkapkan, beberapa pemda mengaku menyimpan dana APBD di rekening giro atau checking account, yang memberikan bunga lebih rendah daripada deposito. 

"Ada (pemda) yang ngaku katanya, uangnya bukan di deposit, tapi di checking account atau apa? Giro? Malah lebih rugi lagi. Bunganya lebih rendah kan?" jelas Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Menkeu Purbaya Tidak Rencanakan Pemeriksaan Data APBD, Mengapa?

Purbaya tidak merinci daerah-daerah yang dimaksud, namun ia menegaskan bahwa kondisi ini perlu pengawasan lebih lanjut. 

Ia menyarankan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa aliran dana daerah yang disimpan di bank, mengingat data APBD yang disampaikan beberapa pemda berbeda dengan catatan Bank Indonesia (BI).

"Pasti nanti akan diperiksa BPK itu," tambah Purbaya, merujuk pada perbedaan data antara BI dan beberapa pemda terkait penempatan dana APBD.

Baca juga: BLT Rp 900.000 Belum Cair? Ini Penjelasan Menkeu Purbaya

Gubernur Jawa Barat Bantah Data APBD yang Disimpan di Bank

Pernyataan Purbaya terkait penyimpanan dana APBD ini mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, yang membantah adanya dana APBD Jabar yang mencapai Rp 4,1 triliun di bank. 

Dedi menyatakan bahwa jumlah anggaran yang ada hanya sekitar Rp 2 triliun.

Untuk memverifikasi data tersebut, Dedi mendatangi Kantor Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia di Jakarta pada Rabu (22/10/2025). 

Usai pertemuan, Dedi menegaskan bahwa tidak ada dana pemerintah provinsi yang disimpan dalam bentuk deposito. "Tidak ada, apalagi angkanya Rp 4,1 triliun, yang ada hari ini hanya Rp 2,4 triliun," tegasnya.

Dedi menjelaskan, dana sebesar Rp 2,4 triliun tersebut disimpan di rekening giro yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Dengan penjelasan ini, saya berharap tidak ada lagi kecurigaan soal pengendapan dana daerah," katanya.

Baca juga: Dana APBD di Bank Jadi Polemik, Purbaya: Pasti Nanti Diperiksa BPK

Gubernur Sumatera Utara Bantah Tudingan Dana APBD Tidak Terpakai

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, juga menanggapi pernyataan Menkeu Purbaya terkait dana APBD yang belum direalisasikan.

Purbaya sebelumnya menyebutkan terdapat Rp 3,1 triliun dana APBD Sumut yang belum terealisasi. Namun, Bobby membantah data tersebut dan mengungkapkan bahwa dana yang belum direalisasikan hanya sekitar Rp 990 miliar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau