Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Dekade Menjernihkan Makna: Sebuah Refleksi dari Dapur Redaksi Kompas.com

Kompas.com - 16/09/2025, 05:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Tiga puluh tahun bukan sekadar angka. Ia adalah jejak perjalanan, kumpulan cerita, dan peneguhan sebuah misi.

Tepat pada Minggu, 14 September 2025, Kompas.com genap berusia 30 tahun, sebuah tonggak sejarah dalam menyajikan informasi yang jernih dan akurat bagi masyarakat Indonesia.

Bagi saya, perjalanan ini terasa lebih personal.

Baca juga: Tiga Dekade Kompas.com, Menjaga Warisan Para Pendiri

Nyaris tiga tahun sudah saya menjadi bagian kecil dari keluarga besar ini, sebuah perjalanan yang menempa saya dari seorang penulis konten menjadi jurnalis yang terus belajar memaknai dunia.

Bergabung pada awal 2023, saya disambut oleh lingkungan kerja yang fleksibel, seru, namun tetap memegang teguh profesionalitas.

Rekan-rekan yang mengayomi membuat proses adaptasi terasa singkat. Namun, beradaptasi dengan budaya kerja adalah satu hal; bertahan dalam ritme kerja yang cepat adalah tantangan yang sama sekali berbeda.

Baca juga: Mengenang Ervan Hardoko, Canda Tawa dan Warna di Perjalanan 30 Tahun Kompas.com

"Ospek" di Jantung Redaksi

Takdir membawa saya ke kanal TREN, salah satu "tulang punggung" yang menopang lalu lintas pembaca Kompas.com.

Di sinilah ujian sesungguhnya dimulai. Tekanan untuk memenuhi target pageviews (PV) yang tinggi terasa menyesakkan bagi seorang pemula.

Bulan-bulan pertama terasa seperti "ospek" tanpa akhir. Saya dihadapkan pada trio "penggawa" TREN yang saat itu terasa cukup "horor".

Ada Mas Sari, editor yang sangat tegas dan teliti pada setiap detail tulisan. Lalu Mas Rizal, asisten editor yang dingin namun presisi. Dan Mba Esti, yang tak segan menunjukkan "galak"-nya demi kualitas berita.

Baca juga: Meutya Hafid di HUT ke-30 Kompas.com: Banyak Masyarakat Bergantung pada Media Massa

Kombinasi ini sempat membuat mental saya goyah. Berkali-kali, keinginan untuk menyerah dan mundur melintas di benak. Namun, di tengah tekanan itu, saya sadar bahwa inilah proses pembentukan yang sesungguhnya.

Ketegasan mereka adalah pelajaran tentang ketelitian, kewaspadaan, dan tanggung jawab seorang jurnalis.

Fondasi yang ditanamkan oleh kepemimpinan Mas Sari menjadi bekal berharga ketika tongkat estafet editor beralih ke Mba Dini.

Bersama Mba Dini, yang juga tegas, saya tidak lagi gagap. Fokus belajar bergeser dari sekadar teliti menulis menjadi ahli dalam meracik strategi kata kunci dan menggali tema yang relevan bagi pembaca.

Baca juga: Kompas.com Luncurkan Buku Kolumnis ‘Menafsir Gelap Menyulam Terang’ Saat Rayakan HUT ke-30

Outing TREN di Tawangmangu (27/7/2023)Kompas.com/Muhammad Zaenuddin Outing TREN di Tawangmangu (27/7/2023)

Perlahan, saya mulai berdamai dengan tuntutan PV. Dari yang awalnya fokus pada artikel evergreen yang tak lekang waktu, saya belajar menunggangi isu yang sedang ramai diperbincangkan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Tren
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Tren
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau