Ika N Krisnayanti, Sekjen Komite Nasional Pertanian Keluarga (KNPK) Indonesia, menegaskan bahwa krisis pangan di Indonesia sedang terjadi dan perlu segera diatasi.
Ia menyebutkan bahwa konsep pertanian keluarga adalah salah satu solusi mutlak untuk segera digerakkan.
Baca juga: Mentan Ungkap Urgensi Transformasi Pertanian, Singgung Krisis Pangan di Jepang dan Malaysia
Ika merujuk pada riset FAO (2014) yang mencatat bahwa 9 dari 10 petani dari 570 juta usaha pertanian di dunia merupakan pertanian keluarga yang menghasilkan sekitar 80% pangan dunia.
"Tanpa disadari, petani keluarga yang dinilai lingkup kecil, tapi memiliki sumbangsih bagi dunia yang begitu besar," kata Ika.
Selly Andriani Gantina, Anggota DPR RI Komisi VIII, menyatakan bahwa pemberdayaan dengan konsep pertanian keluarga sangat berkontribusi untuk negara.
Ia berencana mendorong Kementerian Sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mempelajari konsep ini dan mengintegrasikannya ke dalam materi Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
"Saya sangat sepakat bahwa untuk ke depan salah satu materi P2K2 akan memasukkan program pemberdayaan ekonomi dan pangan dengan konsep pertanian keluarga," kata Selly.
Secara keseluruhan, Selly menilai bahwa ancaman krisis pangan yang terjadi di banyak negara juga akan terjadi di Indonesia, yang notabene merupakan negeri agraris.
Ia melihat pertanian keluarga sebagai langkah preventif untuk mengatasi potensi krisis pangan yang lebih besar di masa depan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini