KOMPAS.com - Asam urat merupakan salah satu bentuk radang sendi (artritis) yang ditandai dengan nyeri sendi yang tiba-tiba dan intens, terutama pada area seperti jempol kaki.
Penyakit ini terjadi akibat akumulasi asam urat berlebih dalam darah, yang kemudian membentuk kristal di sendi.
Bagi individu yang berada pada rentang usia produktif, terutama yang memiliki pola konsumsi tinggi protein hewani, pemahaman mengenai makanan yang aman dan dapat membantu mengendalikan kadar asam urat sangatlah penting.
Baca juga: Apa Obat Alami untuk Asam Urat yang Ampuh? Berikut 10 Daftarnya…
Tubuh menghasilkan asam urat dari pemecahan purin, senyawa alami yang terdapat dalam beberapa jenis makanan serta diproduksi secara internal.
Ketika tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah berlebih atau gagal mengeliminasinya dengan efisien, maka akan terjadi pengendapan kristal yang memicu peradangan dan rasa sakit.
Dilansir dari Eating Well, diet rendah purin mampu menurunkan risiko kekambuhan asam urat hingga lima kali lipat pada pasien yang telah terdiagnosis.
Baca juga: Apa Efeknya Jika Asam Urat Terlalu Tinggi? Berikut 7 Daftarnya…
Untuk mengurangi kemungkinan serangan asam urat, sangat disarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan.
Dilansir dari WebMD, terdapat beberapa makanan penyebab asam urat yang perlu dihindari, seperti:
Selain itu, konsumsi minuman beralkohol dan minuman berpemanis tinggi dapat memperburuk kadar asam urat.
Baca juga: Apa yang Cepat Menurunkan Asam Urat? Berikut 10 Daftarnya…
Disarikan dari Medical News Today, Eating Well, dan WebMD, berikut adalah beberapa makanan penurun asam urat yang bisa dikonsumsi.
Meskipun beberapa sayuran mengandung purin, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran seperti bayam dan asparagus tidak meningkatkan risiko serangan asam urat.
Selain itu, konsumsi buah-buahan kaya vitamin C, seperti jeruk dan nanas, dapat membantu proses ekskresi asam urat.
Konsumsi buah ceri dan jus ceri murni telah terbukti secara signifikan menurunkan kadar asam urat serta mengurangi frekuensi kekambuhannya hingga 35 persen.
Produk susu rendah lemak, termasuk susu skim dan yogurt rendah lemak, diketahui memiliki efek menurunkan kadar asam urat secara alami melalui kandungan protein yang membantu proses ekskresi.
Baca juga: Buah Apa yang Bagus untuk Asam Urat? Berikut 3 Daftarnya…
Salah satu penelitian mengindikasikan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko asam urat, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.
Di sisi lain, peningkatan asupan vitamin C, baik melalui makanan ataupun suplemen, juga berkontribusi terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah.
Minyak dari tumbuhan seperti minyak zaitun dan minyak bunga matahari, serta sumber protein nabati seperti tahu dan kacang-kacangan, merupakan pilihan ideal sebagai pengganti protein hewani.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa lemak tak jenuh dan antioksidan dari bahan nabati dapat memberikan efek antiinflamasi yang mendukung pengelolaan asam urat.
Salah satu studi menyebutkan bahwa konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari dapat menurunkan kekambuhan asam urat hingga 46 persen.
Selain itu, batas aman konsumsi daging bagi penderita asam urat adalah sekitar 113–170 gram per hari, atau setara dengan 4–6 ons.
Tidak ada satu jenis makanan yang secara instan dapat menyembuhkan asam urat, namun kombinasi pola makan rendah purin, konsumsi buah dan sayuran segar, serta pengaturan gaya hidup secara keseluruhan dapat membantu menurunkan kadar asam urat secara efektif.
Jika perubahan pola makan belum memberikan hasil yang optimal, konsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan pengobatan tambahan sangat disarankan.
Baca juga: Apakah Jahe Bisa Mengobati Asam Urat? Berikut Penjelasannya…
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini