TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel mengaku serangan yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di Gaza, Kamis (17/7/2025), yang menewaskan tiga orang, adalah salah sasaran.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui rilis resmi, sebagaimana dilansir CNN.
Netanyahu sempat bertelepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyampaikan bahwa insiden di Gereja Keluarga Kudus tersebut adalah salah sasaran.
Baca juga: Detik-Detik Israel Serang Gereja Katolik di Gaza, Tewaskan 3 Orang
"Israel sangat menyesalkan bahwa sebuah amunisi nyasar mengenai Gereja Keluarga Kudus di Gaza. Setiap nyawa tak berdosa yang hilang adalah sebuah tragedi," tulis pernyataan dari kantor Netanyahu.
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt dalam pengarahan kepada media menyebutkan bahwa Trump tidak memberikan reaksi positif atas kejadian itu.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih bahwa serangannya mengenai gereja secara tidak sengaja.
"Penyelidikan awal atas laporan mengenai individu-individu yang terluka di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza menunjukkan bahwa pecahan-pecahan dari sebuah granat yang ditembakkan selama kegiatan operasional di daerah itu mengenai gereja secara keliru," tutur IDF.
Baca juga: Paus Leo XIV Berduka, Gereja di Gaza Diserang Israel
"Penyebab insiden tersebut sedang ditinjau," tambah IDF.
Diberitakan sebelumnya, Patriarkat Latin Yerusalem menyebut serangan udara tersebut terjadi pada pagi hari.
Patriarkat menyebut, serangan itu menghancurkan sebagian besar kompleks gereja yang saat ini menampung sekitar 600 pengungsi, sebagian besar anak-anak dan 54 orang berkebutuhan khusus.
"Menargetkan situs suci yang menjadi tempat berlindung warga sipil merupakan pelanggaran berat terhadap martabat manusia dan kesucian tempat ibadah, yang seharusnya menjadi tempat aman di masa perang," bunyi pernyataan patriarkat.
Baca juga: 20 Warga Palestina Tewas di Pusat Bantuan Gaza, Diduga Ulah Provokator Bersenjata
Paus Leo XIV turut menyampaikan keprihatinannya atas serangan tersebut, sebagaimana dilansir AFP.
"Saya sangat berduka," ujar Paus, beberapa jam setelah serangan Israel pada Kamis di Gaza menewaskan sedikitnya 20 orang.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengungkapkan bahwa dua warga dari komunitas kristen termasuk di antara korban yang tewas.
Kompleks Keluarga Kudus diketahui juga menjadi tempat berlindung umat kristen ortodoks sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023.
Baca juga: Dikira Melemah, Hamas Masih Punya Cara Mematikan Serang Israel di Gaza
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini