Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak Lari Lansia di Penjaringan, Pelaku Klaim Minta Maaf tapi Keluarga Bantah

Kompas.com - 04/09/2025, 22:13 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Muhammad Isa Bustomi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - IV (65), pelaku yang menabrak lansia berinisial S (82) di Jalan Perumahan Taman Grisenda RW 10, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/5/2025), membantah tudingan tak pernah meminta maaf ke keluarga korban.

Bantahan itu disampaikan IV saat menjalani sidang kelima kasus tabrak lari di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (4/9/2025).

"Saya bilang minta maaf, tapi dia (keluarga korban) enggak mau," kata IV.

IV menjelaskan bahwa dirinya sudah sempat meminta maaf saat membawa S ke rumah sakit bersama dua sekuriti.

Baca juga: Sidang Tabrak Lari Lansia di Penjaringan, Saksi Ungkap Perilaku Terdakwa di Lokasi Kejadian

Namun, anak sulung korban, Haposan, menegaskan IV sama sekali belum menunjukkan itikad minta maaf.

"Kalau menurut dia udah minta maaf itu menurut dia. Tapi, yang saya tahu sampai hari ini, berkali-kali bersidang, duduk hanya berjarak beberapa meter pun tidak pernah dia meminta maaf. Jadi, dia bisa aja bercerita apa, tapi sampai hari ini dia tidak pernah menghampiri untuk meminta maaf," ujar Haposan.

Untuk diketahui, peristiwa bermula ketika S sedang jogging pagi di komplek rumahnya. Tiba-tiba, mobil yang dikemudikan IV menabrak S dari belakang.

"Terlihat dari rekaman CCTV di komplek ada beberapa titik, terus begitu dia ditabrak sempat berhenti mobil ini beberapa saat, terus dia jalan," jelas Haposan.

Saksi yang melihat kejadian langsung menghubungi sekuriti, yang kemudian mencari keberadaan mobil IV dan menemukannya terparkir di salah satu area ruko. Saat diminta keterangan, IV berdalih menabrak tiang, bukan S.

Baca juga: Terdakwa Bantah Tabrak Lari Lansia di Penjaringan: Saya Kira Rambu-rambu

Ketua RW setempat akhirnya memaksa IV kembali ke TKP.

"Akhirnya, dipaksa untuk datang ke TKP yang lokasinya tidak terlalu jauh. Papah saya sudah tergeletak berdarah-darah, dia masih saja berbelit-belit," tutur Haposan.

S akhirnya dibawa ke rumah sakit dan dirawat di ruang ICU. Setelah tiga hari perawatan, nyawa S tak tertolong.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Megapolitan
Kelurahan Sunter Agung Sediakan Depot Air Minum Isi Ulang Gratis untuk Warga
Kelurahan Sunter Agung Sediakan Depot Air Minum Isi Ulang Gratis untuk Warga
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau