Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseruan Aksi 5 September, Demo yang Dibalut Piknik dan Permainan

Kompas.com - 06/09/2025, 07:48 WIB
Hanifah Salsabila,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang protes masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI kembali berlanjut pada Jumat (5/9/2025) pagi.

Kali ini, mahasiswa asal Jawa Barat dengan jas almamater biru tua merapat ke titik aksi.

Mereka datang menagih pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat, bertajuk “Piknik Rakyat Nasional”.

Setelah aksi protes diwarnai kericuhan orang tak bertanggung jawab pekan sebelumnya, aksi kali ini diwarnai kegiatan menarik tanpa meninggalkan esensi aksi.

Baca juga: Demo di Depan DPR, Mahasiswa Main Permainan Tradisional hingga Makan Bersama

Massa piknik bareng

Aksi dimulai dengan orasi bergilir dari sejumlah mahasiswa yang membentuk lingkaran di depan gerbang.

Sesuai namanya, massa aksi pun menggelar piknik dengan makan bersama.

Ketua BEM Universitas Padjadjaran, Vincent Thomas, menjelaskan, konsep piknik yang mereka usung sengaja dipilih karena dinilai lebih dekat dengan masyarakat umum dan terkesan menyenangkan.

"Kami memahami bahwa ternyata 17+8 itu menggunakan warna-warna yang colorful, pendekatan yang fun, dan itu jauh lebih bisa beresonansi dengan baik kepada seluruh masyarakat sipil, terutama yang awam," kata Vincent kepada wartawan, Jumat.

“Piknik ini jadi satu opsi yang paling wise untuk kami ambil, mengingat represifitas, kriminalisasi, dan juga bentuk teror yang diberikan oleh aparat itu beberapa waktu ke belakang sangat-sangat mengerikan," sambung dia.

Konsep ini juga dinilai lebih aman untuk kelompok perempuan yang biasanya tak banyak ditemukan di massa aksi.

Peserta aksi, Cindy (21) pun menyebutkan bahwa massa aksi perempuan pun jadi lebih nyaman mengikuti aksi dan memiliki kesempatan untuk menyuarakan aspirasinya.

"Banyak teman-teman perempuan yang bisa mengekspresikan dirinya dengan lebih leluasa, dan mungkin ini bisa jadi ruang aman juga untuk bahwa aktivis itu enggak harus teriak-teriak dengan suara lantang gitu," kata Cindy.

Baca juga: Deadline 5 September, DPR Jawab 17+8 Tuntutan Rakyat dengan 6 Keputusan Ini

Nyanyi dan main bareng

Setelah mengisi perut, massa aksi kembali ke agenda penyampaian aspirasi. Selain orasi, mereka juga bernyanyi, dipimpin oleh Komunitas Musik Fikom (Fakultas Ilmu Komunikasi).

Salah satu lagu yang dibawakan adalah Tobat Maksiat dari grup band Wali. Melalui lagu ini, massa aksi merasa pesannya tersampaikan secara tak langsung kepada anggota DPR RI.

“Dengerin tuh, tobat dah lu. Jangan dzalimin rakyat mulu!" ucap seorang peserta aksi, Vincent.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Megapolitan
Kelurahan Sunter Agung Sediakan Depot Air Minum Isi Ulang Gratis untuk Warga
Kelurahan Sunter Agung Sediakan Depot Air Minum Isi Ulang Gratis untuk Warga
Megapolitan
Bawa Kajian “17+8 Tuntutan Rakyat”, BEM UI Desak DPR Temui Massa Besok
Bawa Kajian “17+8 Tuntutan Rakyat”, BEM UI Desak DPR Temui Massa Besok
Megapolitan
Penganiaya Sekuriti di Depok Terancam 5 Tahun Penjara
Penganiaya Sekuriti di Depok Terancam 5 Tahun Penjara
Megapolitan
Depan DPR Kembali Jadi Panggung Demonstrasi BEM UI Besok
Depan DPR Kembali Jadi Panggung Demonstrasi BEM UI Besok
Megapolitan
Diterpa Isu PHK Massal, Begini Kondisi Gudang Garam di Tanjung Barat
Diterpa Isu PHK Massal, Begini Kondisi Gudang Garam di Tanjung Barat
Megapolitan
Pria Pademangan Curi Dompet Demi Biaya Berobat Adik
Pria Pademangan Curi Dompet Demi Biaya Berobat Adik
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau