Kunjungan ini bertujuan memastikan bahwa seluruh prosedur pemeliharaan gudang dan pengelolaan kualitas beras berjalan sesuai standar, sehingga masyarakat menerima beras terbaik dari stok yang dikelola Bulog.
Ia memastikan bahwa Bulog konsisten melakukan pemeriksaan kualitas beras secara harian, mingguan, bulanan, hingga triwulanan.
Proses tersebut meliputi pengecekan awal saat beras masuk gudang, pemeliharaan sanitasi, spraying, fumigasi jika ditemukan indikasi serangan hama, serta pemisahan dan pengolahan ulang menggunakan mesin pemilah modern untuk memastikan hanya beras layak konsumsi yang disalurkan.
“Bulog menjaga kualitas beras dengan pemeliharaan ketat agar beras yang diterima masyarakat benar-benar layak konsumsi dan sehat,” ujar Ahmad Rizal lewat keterangan pers, Sabtu (6/9/2025).
“Bulog akan terus menjaga kualitas beras, nama baik negara, dan berkomitmen penuh memberikan yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat Indonesia,” paparnya.
Dalam proses pengeluaran, Bulog menerapkan prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired First Out), sekaligus menyesuaikan dengan kondisi kualitas beras.
Rizal menjelaskan bahwa Bulog berperan sebagai operator pelaksana kebijakan pangan, sementara regulasi ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Saat ini, perusahaan menyiapkan beras sesuai penugasan pemerintah, mulai dari beras medium dengan broken maksimal 25 persen hingga beras premium dengan broken maksimal 15 persen.
Adapun, kapasitas gudang beras di Jakarta mencapai 355.200 ton yang tersebar di 74 gudang, masing-masing dengan kapasitas sekitar 3.000 ton.
https://money.kompas.com/read/2025/09/06/204400726/dirut-bulog-tinjau-gudang-usai-isu-300.000-ton-beras-disposal-pastikan