Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Principal Indonesia dan Hana Bank Genjot Investasi Reksa Dana Digital

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Principal Asset Management (Principal Indonesia) memperluas akses distribusi produk reksa dananya melalui kerja sama dengan PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank).

Melalui kolaborasi ini, nasabah Hana Bank kini dapat membeli tiga produk reksa dana Principal Indonesia lewat jaringan kantor cabang maupun aplikasi MyHana Mobile Banking.

Tiga produk yang akan tersedia adalah Principal Cash Fund (IDR), Principal Index IDX30 (rupiah), dan Principal Islamic ASEAN Equity Syariah (dollar AS).

Masing-masing produk menyasar profil risiko investor yang berbeda, mulai dari konservatif hingga agresif, termasuk pilihan berbasis syariah.

“Kami sangat senang menyambut Hana Bank sebagai salah satu mitra perbankan untuk distribusi reksa dana kami. Ini langkah penting bagi komitmen kami untuk menyediakan akses investasi yang lebih mudah dan luas bagi nasabah,” ujar Kemal Fajri Mohsin, Direktur Principal Indonesia, dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

Kemal menambahkan, kerja sama ini menggabungkan keahlian investasi Principal Indonesia dengan jangkauan dan infrastruktur digital Hana Bank.

“Kami percaya kolaborasi ini dapat membuka peluang lebih luas bagi investor di Indonesia,” ujarnya.

Menyasar pertumbuhan investor reksa dana

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di Indonesia tumbuh 51 persen (CAGR 2019–2024).

Kenaikan signifikan ini mencerminkan semakin kuatnya minat masyarakat terhadap instrumen investasi terkelola.

Kolaborasi Principal dan Hana Bank dinilai tepat waktu karena memperluas kanal distribusi reksa dana ke platform digital perbankan.

Melalui MyHana Mobile Banking, nasabah dapat membeli produk reksa dana dengan fitur Hana AIdvisor, yang memberikan rekomendasi investasi sesuai profil risiko pengguna.

“Dengan visi untuk menjadi mitra seumur hidup bagi masyarakat Indonesia, layanan wealth management menjadi salah satu pilar penting kami,” kata Devi Agustino Haryanto, Wealth Management Product Head Hana Bank.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menambah ragam produk investasi yang kami tawarkan serta membantu nasabah mengoptimalkan portofolio mereka,” imbuhnya.

Strategi distribusi berbasis digital

Ekspansi distribusi melalui mitra perbankan seperti Hana Bank sejalan dengan tren digitalisasi di industri keuangan.

Bank dan manajer investasi semakin agresif menjalin kemitraan untuk menggabungkan produk investasi dengan platform digital yang sudah akrab digunakan nasabah.

Bagi Principal Indonesia, kerja sama ini memperkuat posisi perusahaan di pasar reksa dana domestik.

Hingga akhir 2024, perusahaan mencatat dana kelolaan (AUM) sebesar Rp 3,3 triliun dengan lebih dari 30.000 investor di Indonesia.

Akses lebih luas untuk investor

Melalui jaringan kantor Hana Bank dan kanal digitalnya, nasabah dapat melakukan pembelian (subscription) produk reksa dana dalam denominasi rupiah dan dolar AS.

Produk Principal Cash Fund ditujukan bagi investor konservatif, sedangkan Principal Index IDX30 dan Principal Islamic ASEAN Equity Syariah cocok untuk investor yang mencari potensi imbal hasil lebih tinggi dengan risiko yang lebih besar.

https://money.kompas.com/read/2025/10/30/133839826/principal-indonesia-dan-hana-bank-genjot-investasi-reksa-dana-digital

Terkini Lainnya

Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke