J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 63,74 Miliar, Kredit Bruto Rp 27,06 Triliun

Bank dengan sandi bursa BCIC ini mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp 582,54 miliar.

Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, mengatakan, katalis kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp 27,06 triliun dari sebelumnya Rp 26,52 triliun sepanjang tahun (year-to-date).

Sementara pada perolehan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh menjadi Rp 34,21 triliun dari Rp 33,89 triliun sepanjang tahun (year-to-date).

"J Trust Bank berkomitmen untuk terus mengakselerasi pertumbuhan bisnis melalui penyaluran kredit dan pendanaan dengan profitabilitas yang berkelanjutan. Kami sangat memperhatikan upaya-upaya untuk menjaga kualitas aset yang sehat di tengah ketidakpastian ekonomi global dan lanskap bisnis yang semakin menantang,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (31/10/2025).

Ia menjelaskan, kredit J Trust Bank tetap tumbuh dengan rasio NPL Kuartal III 2025 yang terjaga pada batas aman di bawah ketentuan regulator, yaitu masing-masing NPL Bruto sebesar 2,71 persen dan NPL Net sebesar 1,81 persen, dengan kondisi permodalan bank yang sehat, yaitu rasio CAR sebesar 13,69 persen pada kuartal III-2025 dibandingkan posisi pada kuartal III-2024 sebesar 13,08 persen.

Selain itu, J Trust Bank juga mampu membukukan pertumbuhan yang signifikan pada total pendapatan operasional lainnya pada periode kuartal III-2025 menjadi Rp 198,51 miliar dari sebelumnya Rp 72,85 miliar pada kuartal III-2024 atau tumbuh 172,70 persen yoy.

Kondisi inilah yang pada akhirnya membuat J Trust Bank mampu membukukan pertumbuhan laba bersih di kuartal III-2025.

Dalam upaya memitigasi berbagai sentimen dan faktor pasar pada bulan-bulan mendatang di tahun 2025, J Trust Bank bersiap dengan memprioritaskan inisiatif pertumbuhan yang berkualitas dan efisiensi yang ditopang oleh pengelolaan risiko yang pruden.

“J Trust Bank berkomitmen untuk mencatatkan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan pada kuartal IV-2025 mendatang melalui tiga fokus utama, yaitu pertumbuhan kredit dan simpanan, profitabilitas dan efisiensi, serta kualitas kredit, likuiditas, dan permodalan," tutup Ritsuo.