Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Muhammad Kerry Adrianto, Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah

Kompas.com - 12/07/2025, 10:44 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Muhammad Kerry Adrianto tengah jadi sorotan publik. Namanya masuk dalam daftar tersangka kasus korupsi minyak mentah PT Pertamina (Persero).

Hingga saat ini, total ada 18 tersangka dalam kasus korupsi minyak mentah ini. Para tersangka terdiri dari enam mantan petinggi perusahaan pelat merah tersebut, termasuk mantan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution.

Tersangka lainnya yakni sejumlah pengusaha, salah satunya Muhammad Kerry Adrianto. Sang ayah, Riza Chalid juga baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Para tersangka diduga telah melakukan berbagai penyimpangan dalam kasus korupsi minyak mentah Pertamina, yang mengakibatkan kerugian keuangan negara dan kerugian perekonomian negara.

Kejagung menyebut total kerugian kuasa negara dalam perkara korupsi ini mencapai Rp 193,7 triliun. Rinciannya, yakni kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri sekitar Rp 35 triliun, kemudian kerugian impor minyak mentah melalui DMUT/Broker sekitar Rp 2,7 triliun.

Baca juga: Riza Chalid Tersangka Kasus Korupsi Pertamina, Ini Profil dan Jejaknya

Profil Muhammad Kerry Adrianto

Dari catatan berbagai pemberitaan KOMPAS.com, Muhammad Kerry Adrianto adalah beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, perusahaan yang sahamnya terafiliasi dengan sang ayah, Riza Chalid.

Beneficial owner adalah orang yang secara formal menjadi pemilik dan mengendalikan suatu perusahaan, meskipun kepemilikan saham tersebut sebenarnya secara formal dilakukan atas nama pihak lain.

Ia merupakan anak pasangan Riza Chalid dan istrinya Roestriana Adrianti. Namanya juga tercatat sebagai direktur Kidzania, perusahaan yang bisnisnya menyediakan tempat rekreasi anak sembari bermain.

Muhammad Kerry Adrianto merupakan pengusaha muda. Ia merupakan pria kelahiran 15 September 1986, sehingga di usia mudanya saat ini yakni 39 tahun, ia sudah mengendalikan perusahaan trader minyak besar mitra Pertamina.

PT Navigator Khatulistiwa adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal tongkang, tanker minyak, tunda, dan pengangkut gas.

Namanya juga tercatat sebagai Direktur Utama PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi, sebuah perusahaan yang bisnisnya juga bergerak dalam pengangkutan minyak dan gas dengan kapal laut.

Baca juga: Bak Bumi dan Langit, Membandingkan Laba Pertamina Vs Petronas Malaysia

Babak baru kasus korupsi minyak mentah

Pengusutan kasus korupsi minyak mentah memasuki babak baru. Kejaksaan Agung resmi menetapkan Muhammad Riza Chalid (MRC) sebagai tersangka dalam skandal yang ditaksir merugikan negara hingga Rp 285 triliun.

“(Ditetapkan sebagai tersangka adalah) MRC selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak,” ujar Abdul Qohar di hadapan wartawan.

Riza Chalid menjadi tersangka ke-10 dari kelompok baru dalam penyidikan lanjutan Sebelumnya, sudah ada sembilan orang yang lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka merupakan pejabat dan mitra bisnis Pertamina selama kurun waktu 2018 hingga 2023.

Delapan tersangka lainnya yang diumumkan Kejaksaan Agung pada Kamis itu adalah:

  1. AN, Vice President Supply dan Distribusi PT Pertamina
  2. HB, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina
  3. TN, VP Integrated Supply Chain
  4. DS, VP Crude and Trading PT Pertamina tahun 2019–2020
  5. AS, Direktur Gas Petrochemical Pertamina International Shipping
  6. HW, VP Integrated Supply Chain tahun 2019–2020
  7. MH, Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019–2021
  8. IP, Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi

Sementara itu, Kejaksaan sebelumnya telah menetapkan sembilan orang tersangka dalam berkas perkara terpisah. Berkas mereka telah dilimpahkan ke tahap dua di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Sembilan tersangka terdahulu adalah:

  1. Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
  2. Sani Dinar Saifuddin, Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
  3. Yoki Firnandi, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
  4. Agus Purwono, VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
  5. Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
  6. Edward Corne, VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
  7. Muhammad Kerry Andrianto Riza, beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
  8. Dimas Werhaspati, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
  9. Gading Ramadhan Joedo, Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak

Baca juga: Daftar 18 Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Terbaru Ada Saudagar Minyak Riza Chalid

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau