Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin (BTC) Tertahan, Altcoin Menguat di Tengah Pajak Baru Kripto

Kompas.com - 02/08/2025, 21:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Arah pasar kripto global kian dinamis setelah keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menahan suku bunga di level 4,25 persen hingga 4,50 persen. Di tengah ketidakpastian tersebut, harga Bitcoin tetap bertahan, sementara sejumlah altcoin mulai mencuri perhatian investor.

Langkah The Fed menahan suku bunga pada Rabu (30/7/2025) menjadi yang kelima kalinya berturut-turut. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyebut langkah ini diambil karena ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump. Powell menyebut kondisi saat ini sebagai “awal dari inflasi tarif”.

Meski pasar saham dan obligasi bereaksi positif, indeks Dow Jones naik 0,06 persen, Nasdaq menguat 0,5 persen, dan imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik ke 4 persen, pasar kripto justru bergerak hati-hati.

Harga Bitcoin sempat terkoreksi ke level 117.500 dollar AS atau sekitar Rp 1,94 miliar, sebelum pulih ke kisaran 118.000 dollar AS (Rp 1,95 miliar).

Baca juga: Ada Perubahan Pajak Kripto, Peluang atau Tantangan untuk Industri?

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut koreksi ini disebabkan oleh penurunan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

“Bitcoin masih berada dalam tren naik secara struktur makro. Koreksi ke bawah 118.000 dollar AS merupakan bagian dari koreksi sehat akibat lesunya minat investor dan trader di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Fyqieh, dikutip Sabtu (2/8/2025).

Fyqieh menambahkan, jika Bitcoin mampu bertahan di atas support penting 115.780 dollar AS atau sekitar Rp 1,91 miliar, maka peluang untuk rebound menuju rekor harga 126.000–130.000 dollar AS (Rp 2,08 miliar–Rp 2,15 miliar) masih terbuka.

Namun jika support tersebut jebol, harga bisa turun ke 113.800 dollar AS, meski masih dalam konteks koreksi wajar.

Baca juga: Mau Ubah Kripto Jadi Instrumen Keuangan, Ditjen Pajak Akan Sesuaikan Aturan

Altseason Mulai Terlihat?

Di tengah stagnasi Bitcoin, dominasi pasar aset kripto terbesar itu justru menurun signifikan. Dalam sebulan terakhir, dominasi BTC anjlok sekitar 7 persen, menembus tren naik yang telah bertahan sejak tiga tahun terakhir. Penurunan ini memunculkan spekulasi bahwa “altseason” atau musim altcoin akan segera dimulai.

“Pola dominasi BTC tahun ini menyerupai formasi falling wedge seperti yang terjadi pada 2021 sebelum reli altcoin besar-besaran. Ada potensi dominasi Bitcoin turun ke 52 persen dalam beberapa bulan ke depan,” kata Fyqieh.

Beberapa altcoin seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan XRP sudah mulai menunjukkan performa lebih baik dari BTC dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan volume perdagangan perpetual Ethereum telah melampaui Bitcoin untuk pertama kalinya sejak akhir 2022, menurut data Glassnode.

Indeks Musim Altcoin dari Blockchain Center berada di level 37—artinya altseason belum resmi dimulai. Namun jika tren dominasi terus menurun, investor diyakini akan mulai melirik altcoin secara lebih agresif.

Baca juga: Robert Kiyosaki Sebut Bubble Bitcoin Segera Pecah

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau