Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir soal 7 Pekerja Freeport Terjebak di Tambang Bawah Tanah

Kompas.com - 15/09/2025, 17:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan turut prihatin atas kejadian longsor yang membuat tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Para pekerja terjebak sejak Senin (8/9/2025) pukul 22.00 WIT, dan hingga saat ini proses penyelamatan masih dilakukan.

"Saya tentu prihatin, dan saya yakin Freeport punya sistem mekanisme yang maksimal," ujar Erick ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Ia pun berharap mekanisme yang dilakukan Freeport Indonesia dalam upaya evakuasi akan segera berhasil.

Baca juga: Soal Pelita Air Gabung Garuda Indonesia, Erick Thohir: Proses Kajian Ada di Danantara

"Kita berdoa untuk saudara-saudara kita yang hari ini, yah saya nggak mau bilang apa-apa karena belum tahu kondisinya. Jadi saya berdoa, ya bisa baik," ucapnya.

Sebelumnya, Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, upaya evakuasi terhadap tujuh pekerja tersebut masih terus dilakukan.

Tujuh pekerja yang terjebak di tambang bawah tersebut terdiri dari dua warga negara asing (WNA) dan lima warga negara Indonesia (WNI).

"Ada WNA. Satu dari Chili, satu dari Afrika Selatan, yang lima dari Indonesia. Tapi (ini) sudah untuk komunikasi sama kedutaan masing-masing," ujarnya ditemui di DPR RI, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Terpisah, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung sempat menjelaskan bahwa sesaat setelah longsor terjadi, tujuh pekerja yang terjebak masih bisa berkomunikasi dengan tim Freeport di lapangan menggunakan handy talkie (HT).

Dari komunikasi tersebut ditemukan titik lokasi awal para pekerja yang terjebak, sehingga tim evakuasi diperkirakan bisa mencapai titik tersebut dalam kurun waktu 30 jam.

Tim evakuasi pun menggali dua terowongan baru untuk mencapai titik lokasi para pekerja.

Namun, ketika sudah berhasil ke titik tersebut, para pekerja tidak ditemukan di sana.

"Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal, di tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi," ujar Yuliot ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Kini komunikasi sudah terputus antara tim Freeport dengan pekerja yang terjebak.

Kemungkinan, kata Yuliot, HT yang menjadi sarana komunikasi tersebut sudah tidak berfungsi lagi karena habis baterai.

Menurutnya, kondisi tambang terdiri dari banyak terowongan yang berliku-liku, sehingga pencarian terus dilakukan untuk menemukan lokasi terkini para pekerja yang terjebak.

"Jadi komunikasi ini mungkin habis baterai atau apa, ini sudah putus komunikasi. Tapi tim di lapangan itu berusaha untuk melihat arahnya ke terowongan mana," ucapnya.

Baca juga: 7 Pekerja Freeport Terjebak Longsor Belum Ditemukan, Tim Penyelamat Terus Buka Akses Pencarian

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau