Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilang Pertamina Tambah 4 Tangki Baru di Balongan

Kompas.com - 29/09/2025, 13:57 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Kilang Pertamina Internasional (KPI) menambah kapasitas penyimpanan di Kilang Balongan dengan mengoperasikan empat tangki baru. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus meningkatkan fleksibilitas pengelolaan produk bahan bakar minyak (BBM).

Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, mengatakan pembangunan empat tangki dengan kapasitas masing-masing 29 ribu meter kubik telah rampung pada pertengahan 2025 dan saat ini mulai digunakan.

"Selain proses pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM dan non-BBM, manajemen inventori juga menjadi hal penting. Dengan tambahan tangki baru, fleksibilitas Kilang Balongan dalam mengelola produk BBM semakin meningkat," ujar Milla dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Saat ini, Kilang Balongan mengoperasikan lebih dari 70 tangki bahan baku dan produk. Kilang tersebut memiliki fungsi strategis sebagai pemasok kebutuhan BBM untuk wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat. Distribusi dilakukan melalui jaringan pipa maupun kapal.

Baca juga: Emak-emak di Balongan Indramayu Pukul Gerbang Pertamina Pakai Batu, Tuntut Bantuan Susu

Menurut Milla, Kilang Balongan merupakan kilang paling kompleks yang dikelola Pertamina, dengan Nelson Complexity Index (NCI) di angka 11,9. Angka ini mencerminkan kemampuan kilang menghasilkan produk berkualitas tinggi secara lebih efisien.

"Pekerjaan pembangunan tangki ini juga menjadi kebanggaan bagi KPI karena mencatatkan lebih dari 1 juta jam kerja aman hingga 30 Juni 2025. Seluruh tenaga kerja yang terlibat 100 persen adalah tenaga kerja dalam negeri," jelasnya.

Ia menambahkan, proyek tersebut juga mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri. "Penggunaan produk lokal mencapai 58 persen, melampaui target awal 56 persen. Ini adalah salah satu cara KPI memberikan efek multiplier kepada banyak pihak," kata Milla.

KPI, anak usaha Pertamina di bidang pengolahan minyak dan petrokimia, menegaskan komitmennya menjalankan bisnis sesuai prinsip ESG (Environment, Social, and Governance). Perusahaan juga telah bergabung dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan mengadopsi sepuluh prinsip universal dalam operasionalnya.

Baca juga: KPI Balongan Gagas Taman Kehati, Program Tanam Pohon untuk Reduksi Karbon

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau