Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis Proyeksikan Rupiah Bisa ke Rp 17.000 di Akhir 2025, Ini Sebabnya

Kompas.com - 08/10/2025, 18:23 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih berada di bawah tekanan baik dari faktor internal maupun eksternal.

Kondisi ini diperkirakan berpotensi membawa rupiah melemah hingga ke level Rp 17.000 per dollar AS pada akhir 2025.

Pada penutupan perdagangan Rabu (8/10/2025), rupiah spot melemah 0,075 persen ke posisi Rp 16.573 per dolar AS.

Di saat bersamaan, pada pukul 16.30 WIB, indeks dolar AS tercatat menguat 0,31 persen ke level 98,88 atau naik 1,10 persen dalam sebulan terakhir.

Baca juga: IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Ditutup Melemah

Sementara kurs Jisdor Bank Indonesia sore ini berada di posisi Rp 16.606 dollar AS, melemah
dibandingkan kemarin pada Rp16.560.

Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai pelemahan rupiah sulit dihindari karena sentimen negatif di pasar masih dominan.

“Salah satunya adalah kebijakan ekspansif dari pemerintah yang dikhawatirkan akan semakin memperlebar defisit APBN. Selain itu, tentunya ada kekhawatiran terhadap independensi dan mandat BI,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Selain faktor kebijakan, sejumlah data ekonomi terbaru juga menunjukkan tren kurang positif.

Cadangan devisa BI turun dari 150,7 miliar dollar AS pada Agustus 2025 menjadi 148,7 miliar dollar AS pada akhir September 2025. Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga melemah dari 117,2 menjadi 115 pada periode yang sama.

Baca juga: Bayar Utang Pemerintah dan Stabilisasi Rupiah, Cadangan Devisa RI Turun ke 148,7 Miliar Dollar AS Per September 2025

Menurut Lukman, penguatan dolar AS juga dipengaruhi oleh komentar bernada hawkish dari pejabat The Fed. Namun, ia memperkirakan penguatan tersebut tidak akan berlangsung lama.

Ke depan, arah pergerakan rupiah sangat bergantung pada kemampuan pemerintah meyakinkan pasar bahwa kondisi fiskal tetap aman.

“BI juga mesti less agresif pada penurunan suku bunga acuan ke depannya dan rupiah juga akan dipengaruhi data-data ekonomi pada masa mendatang,” jelas Lukman.

Dengan kondisi yang ada, Lukman memperkirakan kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.500 hingga Rp 17.000 per dolar AS pada akhir tahun 2025. (Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id denan judul Masih Tertekan, Analis Proyeksikan Rupiah ke Rp 17.000 di Akhir 2025

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau