KOMPAS.com – Etanol dan metanol sama-sama termasuk dalam kelompok senyawa kimia yang disebut alkohol, namun keduanya memiliki sifat dan kegunaan yang sangat berbeda.
Meski sekilas tampak mirip, baik dari bentuk, bau, maupun karakteristik fisiknya. Ada beberapa perbedaan etanol dan metanol mendasar di antara keduanya.
Dikutip dari laman Lab Pro, etanol yang juga dikenal sebagai etil alkohol atau alkohol biji-bijian, merupakan senyawa kimia organik berbentuk cairan bening dan tidak berwarna.
Zat ini mudah terbakar dan memiliki sensasi panas atau terbakar yang khas saat bersentuhan dengan kulit.
Etanol dapat diproduksi secara alami melalui fermentasi gula oleh ragi, misalnya dari tebu, jagung, atau bahan organik lain. Selain itu, etanol juga bisa dihasilkan secara sintetis melalui proses hidrasi etilena di industri kimia.
Baca juga: Apa Perbedaan Alkohol dan Etanol?
Senyawa ini mudah larut dalam air karena struktur kimianya terdiri dari gugus etil (C2H5) yang bergabung dengan gugus hidroksil (–OH).
Kombinasi ini menjadikan etanol sangat serbaguna dan mudah digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari bahan bakar hingga produk medis dan kosmetik.
Etanol digunakan untuk mensintesis bahan kimia organik lainnya, sebagai pelarut, dan sebagai aditif untuk bensin mobil. Etanol juga merupakan bahan dalam minuman beralkohol seperti anggur, bir, dan brendi.
Etanol bersifat toksik. Etanol memengaruhi sistem saraf pusat. Dalam jumlah sedang, etanol menghasilkan efek relaksasi pada tubuh, sementara dalam jumlah yang lebih besar, etanol bisa menyebabkan koma bahkan kematian.
Sementara metanol, juga dikenal sebagai alkohol kayu atau metil alkohol, adalah zat kimia yang berbentuk cairan tak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar, serta merupakan bentuk alkohol paling sederhana.
Baca juga: Mengenal Etanol, Alkohol yang Dicampur dalam Bensin Pertamina
Metanol merupakan kombinasi gas karbon monoksida dan hidrogen, ditambah katalis. Metanol sering digunakan untuk menghasilkan berbagai macam zat kimia lainnya. Metanol dalam jumlah kecil ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan sayuran.
Kegunaan metanol adalah untuk membentuk pewarna sintetis, farmasi, resin, dan parfum. Senyawa ini juga digunakan sebagai antibeku untuk mobil, pelarut umum, dan bahan bakar roket.
Kegunaan metanol lainnya yakni sebagai bahan bakar beroktan tinggi yang dapat digunakan pada mobil. Jika alkohol bisa dikonsumsi dalam jumlah sedikit, metanol merupakan zat beracun dan dilarang dikonsumsi. Metanol juga bisa menciptakan ledakan dan luka bakar bila terkena api.
Etanol dan metanol sama-sama termasuk dalam golongan alkohol, tetapi keduanya memiliki sifat, struktur kimia, dan kegunaan yang sangat berbeda.
Meski tampak serupa, perbedaan kecil dalam komposisi atom membuat efek dan penggunaannya jauh berlainan, terutama dalam hal keamanan bagi manusia.
Baca juga: Kandungan Etanol Bisa Sebabkan BBM Boros, Ini Penjelasan Ahli ITB dan UGM