Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Talenta Keuangan Senior Tinggi, tapi Kesenjangan Keterampilan Masih Lebar

Kompas.com - 15/10/2025, 09:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan terhadap profesional keuangan berpengalaman di Indonesia terus meningkat di seiring percepatan transformasi digital, perubahan regulasi, dan tuntutan tata kelola yang semakin kompleks.

Namun, lonjakan permintaan ini belum sebanding dengan ketersediaan talenta profesional keuangan yang sesuai kebutuhan industri.

Associate Director Talentvis Consulting Indonesia, Patricia Setyadjie mengatakan, pasar tenaga kerja keuangan kini menghadapi ketimpangan antara ekspektasi perusahaan dan kesiapan kandidat.

Berdasarkan data internal Talentvis per September 2025, terdapat lebih dari 3.000 lowongan di bidang keuangan. Sekitar 700 posisi di antaranya berada di level senior seperti CFO, Finance Director, atau Head of Finance.

"Banyak posisi strategis tetap kosong karena perusahaan mencari profesional keuangan yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan strategis dan literasi digital yang memadai," ujar Patricia dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: OJK Dorong Pengembangan Talenta Digital Berbasis Blockchain

Menurut dia, profesional keuangan kini dituntut berperan sebagai strategic business partner, bukan sekadar penjaga angka. Keahlian seperti financial modeling, data analytics, merger dan akuisisi (M&A), pelaporan ESG, serta penguasaan sistem ERP seperti SAP atau Oracle menjadi standar baru.

Selain kemampuan teknis, perusahaan juga mencari talenta dengan kompetensi komunikasi lintas budaya, data storytelling, dan kepemimpinan kolaboratif

"Dulu kemampuan bahasa Inggris dianggap nilai tambah, sekarang sudah jadi syarat dasar. Talenta keuangan harus punya digital fluency dan global mindset," tambah Patricia.

Tren serupa terjadi di kawasan Asia Tenggara, terutama di Singapura, Malaysia, dan Vietnam, di mana profesional keuangan sudah terbiasa dengan multi-country reporting, pajak lintas batas, dan kepatuhan ESG.

Menurut Patricia, talenta Indonesia perlu mempercepat adaptasi agar mampu bersaing di tingkat regional.

Ia juga menilai jalur karier di bidang keuangan kini semakin dinamis. Banyak profesional dari latar belakang komersial atau operasional beralih ke posisi keuangan karena memiliki pemahaman bisnis yang lebih menyeluruh.

"Yang paling dicari sekarang adalah profesional yang bisa menjembatani data, strategi, dan keputusan bisnis,” ucapnya.

Baca juga: Kata Airlangga, Program Magang Fresh Graduate Bisa Bikin SDM RI Lebih Siap Bekerja

Maka dari itu, Talentvis menggandeng lembaga sertifikasi akuntan internasional, CPA Australia, guna mempersempit kesenjangan antara kebutuhan industri dan kesiapan tenaga profesional, sekaligus membantu perusahaan dan individu menghadapi transformasi pasar tenaga kerja keuangan di era digital.

Country Manager & Chief Representative CPA Australia Indonesia, Selvi Tanggara Sihotang mengatakan, fenomena ini menjadi momentum untuk memperkuat kompetensi profesional keuangan lokal. Menurutnya, teknologi tidak akan menggantikan peran manusia dalam pengambilan keputusan strategis.

"AI hanya mengambil alih tugas rutin seperti entri data. Analisis, etika, dan pengambilan keputusan tetap menjadi domain manusia," ujar Selvi.

CPA Australia, yang memiliki lebih dari 175.000 anggota di lebih dari 100 negara, termasuk sekitar 550 anggota di Indonesia, menyediakan pelatihan Continuous Professional Development (CPD), micro-credential, serta career clinic untuk mendukung pengembangan karier dan daya saing global.

Selvi menambahkan, kini sertifikasi profesional bidang akuntansi dan keuangan atau certified public accountant (CPA) menjadi pembeda penting di pasar tenaga kerja.

"Sertifikasi bukan hanya gelar, tapi bukti kompetensi dan etika kerja profesional yang diakui secara internasional,” katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau