Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harga Emas Naik Terus dalam 2 Bulan Terakhir? Ini Alasannya

Kompas.com - 18/10/2025, 12:31 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Senior FX Strategist UOB Peter Chia Chih Siong tak menampik bahwa harga emas terus menunjukkan tren berkilau alias semakin naik dalam beberapa waktu terakhir. 

Dia menyebutkan, selama dua bulan terakhir yakni September dan Oktober 2025, harga emas naik 10 persen. Menurut dia, yang menjadi pendorong kenaikan harga emas adalah melemahnya dollar AS.

“Sejak awal tahun ini kan ada berita mengenai dedolarisasi dan de-basement. Jadi ketika investor menghasilkan keuntungan, mereka ingin mengubahnya menjadi aset tanggung jawab seperti emas. Jadi itu adalah salah satu penyakit utama,” ujarnya kepada media saat menghadiri acara Gateway to ASEAN Conference di Singapura, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Akhiri Penguatan, Harga Emas Dunia Anjlok

Ilustrasi emas. PEXELS/MICHAEL STEINBERG Ilustrasi emas.

Kemudian juga dipengaruhi ketidakpastian global yang membuat orang-orang memilih untuk membeli emas.

Menurut dia, kekhawatiran terhadap potensi penutupan pemerintahan AS, ketegangan perdagangan global, serta gejolak pasar saham membuat logam mulia ini semakin diminati.

Di sisi lain, menurut Chia, melemahnya dollar ASEAN dipengaruhi oleh adanya kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam mengurangi volatilitas nilai tukar atau uang asing alias valas (FX).

BI sendiri melakukan kebijakan terhadap volatilitas FX dengan penyepian kebijakan moneter, intervensi di pasar valas, hingga pengelolaan likuiditas valas.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 57.000, Berikut Rinciannya

“Jadi memang ada beberapa masalah fisik di Indonesia, kita melihat dollar AS berkembang melawan dollar ASEAN. Itu utamanya disebabkan peran aktif BI dalam mengurangi volatilitas FX,” ungkapnya.

Kenaikan harga emas dunia

Diberitakan sebelumnya, harga emas dunia mencatat kenaikan lebih dari 60 persen sejak awal tahun 2025.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau