Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Bangun Ekonomi Pesisir Lewat Mangrove, Gandeng Tokoh Lokal

Kompas.com - 18/10/2025, 18:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya konservasi mangrove di Teluk Pangpang, Banyuwangi, tidak lagi sekadar proyek lingkungan.

Lewat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan kolaborasi dengan tokoh lokal, kawasan pesisir ini mulai tumbuh menjadi ekosistem berkelanjutan yang berdampak langsung pada kesejahteraan nelayan dan masyarakat sekitar.

Program bertajuk Peningkatan Kesejahteraan Nelayan melalui Regenerasi Hutan Mangrove ini dijalankan oleh BNI sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan, dengan menggandeng masyarakat lokal sebagai penggerak utama.

Baca juga: Menkeu Purbaya Sidak ke Kantor BNI: Mau Ikut Rapat Sama Direksinya...

Ilustrasi mangrove.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Ilustrasi mangrove.

Salah satu tokoh sentral dalam program ini adalah M Saeroni, warga setempat yang menjadi motor penggerak konservasi mangrove sekaligus pemberdayaan komunitas nelayan.

Saeroni tidak hanya memimpin kegiatan tanam mangrove, tetapi juga terlibat dalam edukasi dan pengembangan ekowisata berbasis komunitas.

Konservasi mangrove kerap dipersepsi sebagai program lingkungan yang berdiri sendiri. Tapi di Teluk Pangpang, BNI membuktikan bahwa pendekatan holistik jauh lebih berdampak.

Mangrove di kawasan ini tidak hanya berfungsi menjaga ekosistem, tetapi juga menjadi habitat bagi spesies laut dan burung endemik, serta meningkatkan hasil tangkapan nelayan berkat membaiknya kualitas perairan.

Baca juga: BNI Naikkan Suku Bunga Deposito Dollar AS Jadi 4 Persen

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan, pendekatan yang dipakai perusahaan tidak hanya menyentuh aspek lingkungan, tapi juga sosial dan ekonomi.

“BNI akan terus memperkuat implementasi inisiatif keberlanjutan yang tidak hanya berfokus pada pelestarian alam, tetapi juga mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitarnya,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (18/10/2025).

Program ini juga mencakup pembangunan infrastruktur dasar seperti sarana air bersih, fasilitas ibadah, dan toilet umum di sekitar kawasan konservasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau