Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Wujudkan Desa Mandiri dan Inovatif, Pupuk Kaltim Raih 2 Penghargaan di CSR PDB Awards 2025

Kompas.com - 20/10/2025, 14:34 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih penghargaan kategori Gold CSR dan Pembangunan Desa Berkelanjutan pada ajang CSR PDB Award 2025.

Penghargaan diberikan karena Pupuk kaltim dinilai berhasil mendorong pembangunan Dusun Babadan, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melalui pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan sejak 2022.

Pupuk Kaltim sukses memperkuat kapasitas ekonomi masyarakat pedesaan melalui pengelolaan potensi lokal yang berkelanjutan pada program Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT Bisa).

Sebagai informasi, CSR PDB Award 2025 diadakan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).

Baca juga: Peringati Hari Tani Nasional, Pupuk Kaltim Perkuat Dukungan ke Petani lewat Agrosolution

Direktur Manajemen Risiko Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan, program PKT Bisa merupakan inisiatif perusahaan untuk mendorong ekonomi sirkular di wilayah pedesaan. Program ini dilakukan melalui integrasi pengembangan potensi lokal secara optimal.

Kegiatan yang dikembangkan mencakup sektor pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan kompos, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta koperasi dalam satu sistem yang saling mendukung berbasis zero waste.

Sistem tersebut memungkinkan seluruh hasil produksi dan limbah dari satu kegiatan dimanfaatkan sebagai bahan baku bagi kegiatan lainnya.

Misalnya, limbah organik dari sektor pertanian dapat diolah menjadi kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Sementara itu, hasil samping dari peternakan seperti kotoran ternak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik yang digunakan kembali untuk tanaman.

Baca juga: Program Agrosolution Pupuk Kaltim, Kisah Hadi Membangun Ketahanan Pangan Pertanian Organik

"Begitu pula hasil perikanan dan sektor UMKM diintegrasikan dalam rantai nilai untuk menciptakan siklus ekonomi lokal yang efisien, berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Teguh dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/10/2025).

Teguh menambahkan, program PKT Bisa melibatkan 175 anggota dan telah menunjukkan hasil nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun
Babadan.

Trofi penghargaan kategori Gold CSR & Pembangunan Desa Berkelanjutan (CSR PDB) Awards 2025 yang diraih PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).Dok. Pupuk Kaltim Trofi penghargaan kategori Gold CSR & Pembangunan Desa Berkelanjutan (CSR PDB) Awards 2025 yang diraih PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Dari sektor pertanian, produktivitas lahan meningkat berkat penggunaan pupuk kompos hasil olahan. Hal ini mampu membantu menekan biaya produksi sekaligus menjaga kualitas tanah.

Adapun di sektor peternakan dan perikanan, masyarakat juga mampu mengelola pakan secara mandiri dari limbah pertanian dan kompos organik.

Hasilnya, rantai produksi menjadi lebih efisien dan memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi seluruh anggota kelompok.

Baca juga: Pupuk Kaltim Raih 14 Penghargaan TJSL & CSR Award 2025 dan UMKM Award

Selain itu, keberadaan koperasi dan UMKM yang menjadi bagian integral PKT BISA turut mendorong peningkatan kapasitas ekonomi lokal.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau