HANOI, KOMPAS.com - Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menyatakan, pemerintah Vietnam menargetkan pertumbuhan ekonomi setidaknya 10 persen pada tahun 2026.
Ini merupakan rekor tertinggi angka pertumbuhan ekonomi Vietnam.
Dikutip dari Reuters, Selasa (21/10/2025), Chinh menuturkan, ekonomi Vietnam terbukti tangguh meskipun menghadapi tekanan dari guncangan eksternal.
Baca juga: BKPM: Perizinan Makan Waktu 2 Tahun, Realisasi Investasi Indonesia Kalah dari Vietnam
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Media asing soroti pertumbuhan ekonomi Indonesia.Dalam pembukaan sidang parlemen, Chinh mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Vietnam diperkirakan mencapai 8 persen pada tahun 2025 ini. Namun, imbuh dia, pemerintah Vietnam tetap memegang target pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen.
Chinh mengatakan inflasi akan berada di bawah 4 persen tahun ini, lebih rendah dari target resmi sebesar 4,5 hingga 5,0 persen.
Sementara itu, selama periode Januari hingga September 2025, pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 7,85 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6,6 persen tahun ini, sementara Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan 6,5 persen.
Baca juga: Berapa Jumlah Penduduk Vietnam pada 2025?
"Perekonomian Vietnam telah terbukti cukup kuat untuk menahan guncangan eksternal, dan tetap menjadi salah satu perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di dunia," ujar Chinh kepada parlemen.
Chinh juga mengatakan nilai perdagangan Vietnam diperkirakan mencapai 900 miliar dollar AS pada tahun 2025, meskipun tarif 20 persen telah memperlambat ekspor ke Amerika Serikat, terutama alas kaki dan tekstil.
Namun, ekonomi Vietnam menghadapi tantangan lain. Ini meningkatnya tekanan pada stabilitas makroekonomi, volatilitas di pasar emas dan real estat, polusi udara, bencana alam, dan kejahatan siber, ujarnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya