Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilang Balongan Pertamina Perkuat Keselamatan dengan Teknologi dan Filosofi Jawa

Kompas.com - 21/10/2025, 18:25 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah kompleksitas operasi pengolahan minyak mentah hingga 150.000 barrel per hari, Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, memperkuat sistem keselamatan kerja dengan pendekatan berlapis.

Kilang yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) ini memadukan penerapan teknologi digital, pemeliharaan ketat, serta filosofi kearifan lokal dalam menjaga keandalan operasional.

General Manager Kilang Balongan, Yulianto Triwibowo, mengatakan keselamatan menjadi prioritas utama karena lingkungan kerja kilang memiliki tingkat risiko tinggi.

“Kita kalau mau masuk kilang banyak sekali peraturannya, tidak boleh bawa korek api, telepon selular, lalu wajib memakai Alat Pelindung Diri yang lengkap. Semua itu dilakukan karena operasional kilang berada di lokasi yang tinggi risiko,” ujarnya melalui keterangan pers, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Lalui Uji Ketat, Kilang Pertamina Pastikan Produk BBM Penuhi Spesifikasi Standar

Kilang Balongan berdiri di atas lahan seluas 250 hektar dengan sekitar 70 tangki bahan baku dan produk. Kilang ini memiliki Nelson Complexity Index (NCI) sebesar 11,9, tertinggi di antara seluruh kilang Pertamina. Semakin tinggi nilai NCI, semakin efisien dan berkualitas pula produk yang dihasilkan.

Untuk menjaga keamanan operasional, KPI melakukan monitoring rutin di seluruh unit produksi, seperti Distillation Treating Unit (DTU), Naphta Processing Unit (NPU), Atmospheric Hydrotreating Unit (AHU), Hydrotreating Unit (HTU), serta Processing and Cracking Unit (POC).

“Unit-unit yang masuk dalam kategori kritikal mendapat perhatian lebih, sementara unit lain tetap dimonitor secara berkala,” kata Yulianto.

Baca juga: Kilang Plaju, Penjaga Energi yang Tetap Perkasa di Atas Usia 100 Tahun

Ia menjelaskan, digitalisasi turut diterapkan untuk mendeteksi kondisi anomali pada peralatan. Jika ada potensi gangguan, sistem segera mengirimkan peringatan agar tindakan penanganan bisa dilakukan cepat.

Langkah ini melengkapi sistem pemeliharaan berkala yang mencakup pembongkaran, pemeriksaan, dan penggantian komponen penting.

“Semua harus dicek, bautnya sudah kencang atau belum, kondisinya sudah standar atau belum, semua harus ada checklist-nya, karena ada standar yang harus kita ikuti,” tutur Yulianto.

Baca juga: Kebakaran Kilang Dumai Padam, Pertamina Pastikan Pasokan dan Distribusi BBM Aman

Selain berpegang pada standar operasional baku, Yulianto juga menanamkan falsafah Jawa dalam budaya kerja, yaitu Titen (memerhatikan kondisi kilang), Open (memelihara aset kilang), dan Telaten (menjaga keberlanjutan).

Pendekatan ini dilengkapi dengan prinsip PIP, yakni Patuh terhadap aturan, Intervensi ketika ada kondisi tidak aman, dan Peduli terhadap sesama pekerja.

Menurut Yulianto, keselamatan bukan hanya soal prosedur, tetapi proses pembelajaran yang terus berjalan.

“Prinsip learning from event selalu kami terapkan. Setiap insiden, besar maupun kecil, menjadi pembelajaran agar tidak terulang. Lebih baik kami cerewet tapi kilangnya aman, karena nyawa tidak ada gantinya,” ujarnya.

Baca juga: Pastikan BBM Sesuai Spesifikasi, Kilang Pertamina Lakukan Uji Kualitas

Sebagai informasi, KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai prinsip ESG (Environment, Social & Governance).

KPI juga terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen menjalankan sepuluh prinsip universal dalam strategi operasional untuk menjadi perusahaan kilang dan petrokimia berkelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau