JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang ditutup sementara bisa bertambah.
Sebelumnya, sudah ada 106 SPPG penyedia makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang ditutup akibat kasus keracunan massal.
“Ya pasti (ada tambahan dari 106). Setiap ada kejadian (keracunan) kita itu (melakukan penutupan sementara),” ujar Dadan usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Baca juga: Rencana Penutupan 8 Dapur MBG di Maluku Ditentang BGN, Kadinkes: Mereka Tidak Mau Ditutup Semua
Ia menjelaskan, sebagian besar dari 106 dapur MBG yang ditutup sementara berada di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 12 dapur akan segera dibuka kembali.
“12 akan dibuka lagi,” tuturnya.
Dadan juga memaparkan perkembangan serapan anggaran program MBG. Hingga 22 Oktober 2025, total dana yang terserap mencapai Rp 30 triliun atau sekitar 42 persen dari pagu anggaran.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah menyerap Rp 30 triliun. Itu sudah mencakup 42 persen dan akan meningkat terus sepanjang bulan. Jadi kita nanti akan kekurangan kurang lebih Rp 28 triliun di akhir tahun,” jelasnya.
Baca juga: 20 Siswa MTS di Mamuju Diduga Keracunan MBG, 1 Balita Anak Guru Ikut Jadi Korban
Menurut Dadan, kekurangan dana tersebut akan ditambah oleh Presiden Prabowo Subianto pada akhir tahun.
Tambahan ini tidak memperhitungkan anggaran MBG yang sebelumnya sudah dikembalikan ke negara.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang