Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peruri dan 28 BUMN Lakukan Program Olah Sampah di Likupang

Kompas.com - 24/10/2025, 20:55 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri ikut berkolaborasi bersama 28 BUMN dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Olah Sampah di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Kegiatan ini mendukung pengelolaan sampah terpadu dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang.

Program Kolaborasi Olah Sampah merupakan inisiatif Kementerian BUMN, yang kini menjadi Badan Pengaturan BUMN, sejak 2022.

Baca juga: Peruri Dukung Digitalisasi Bansos Lewat Pilot Project di Banyuwangi

Program bertujuan membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan dan mendorong ekonomi sirkular di daerah wisata prioritas nasional.

Penanggung Jawab Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri Dawam H. mengatakan keterlibatan Peruri sejalan dengan komitmen perusahaan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 11, 12, dan 13, meliputi pembangunan kota berkelanjutan, pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta aksi terhadap perubahan iklim.

“Partisipasi Peruri dalam kolaborasi ini sejalan dengan arah perusahaan untuk memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Kami percaya bahwa pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjaga keindahan alam, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Dawam, Jumat (24/10/2025).

Dawam menambahkan, sebagai BUMN yang bertransformasi menjadi Perusahaan Teknologi High Security, Peruri konsisten menjalankan program Peruri Hijau yang fokus pada pengelolaan lingkungan, pengurangan emisi, dan pemberdayaan masyarakat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara Novly menyampaikan apresiasi terhadap keberlanjutan program ini.

“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas program yang telah berjalan sejak tiga tahun lalu. Selain membantu menjaga kebersihan daerah kami, pelatihan dan pendampingan yang diberikan juga sangat bermanfaat dari sisi lingkungan maupun ekonomi,” ujar dia.

Baca juga: Peruri Dorong Digitalisasi Ijazah Perguruan Tinggi untuk Cegah Pemalsuan

Asisten Deputi Bidang TJSL BP-BUMN Edi Eko Cahyono mengatakan program sejalan dengan Asta Cita ke-3, ke-4, dan ke-6 pemerintah, yaitu mendorong kewirausahaan, pemerataan ekonomi, serta pembangunan SDM unggul.

“Harapannya, program ini dapat memberikan dampak nyata yang berkelanjutan bagi masyarakat Likupang, baik dalam pengelolaan lingkungan maupun pemberdayaan ekonomi desa,” ucap Edi.

Program terbagi dua tahap. Tahap pertama (2022-2023) menyediakan sarana dasar pengelolaan sampah, edukasi lingkungan, dan pembangunan Rumah Bakti BUMN di Desa Likupang, yang kini menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Tahap kedua (2023-2025) menitikberatkan pada pengembangan kapasitas masyarakat dan penerapan ekonomi sirkular melalui penyediaan mesin olah sampah, pelatihan kewirausahaan, serta revitalisasi fasilitas wisata di Pantai Paal.

Program ini merupakan hasil sinergi 28 BUMN, termasuk IFG bersama anggota holding PT Jamkrindo, PT Jasa Raharja, PT Askrindo, PT Jasindo, PT WIKA (Persero) Tbk, Peruri, PT Pelindo, PT PNM, PT PLN, PT Bank BNI, PT PP, PT BTN, PT BRI, Perum LPPNPI (Airnav), PT Hutama Karya, PT PELNI, PT Adhi Karya, PT Garuda Indonesia, Perum Perumnas, PT Angkasa Pura, PT Brantas, PT ASDP, PT RIU, PT Nindya Karya, PTPN I, Perum Bulog, dan PT Semen Indonesia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau