Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Mulai Turun, Saatnya Beli atau Tunggu Dulu?

Kompas.com - 27/10/2025, 17:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat bersinar cerah, kilau harga emas mungkin mulai memudar.

Setelah fase kenaikan harga emas dunia terjadi secara signifikan dalam dua bulan terakhir, harga emas mulai menurun.

Ini mendorong banyak investor bertanya-tanya, apakah ini waktu yang tepat untuk membeli emas, atau sebaiknya tunggu dulu?

Baca juga: Kenapa Warren Buffett Ogah Investasi Emas?

Ilustrasi emas Antam. Harga emas Antam hari ini. Harga emas Antam di Pegadaian hari ini. Harga emas hari ini.Pexels/Robert Lens Ilustrasi emas Antam. Harga emas Antam hari ini. Harga emas Antam di Pegadaian hari ini. Harga emas hari ini.

Penyebab harga emas turun

Harga emas mengakhiri rangkaian kenaikan selama sembilan pekan pada minggu lalu. Penyebab harga emas turun adalah lantaran investor melakukan aksi ambil untung menjelang peristiwa global besar.

Dikutip dari India Today, Senin (27/10/2025), Deveya Gaglani, analis riset komoditas senior di Axis Securities menyatakan, kemajuan dalam perundingan perdagangan AS dan China telah membebani permintaan aset safe haven.

Ini ditandai dengan para negosiator utama mencapai konsensus awal setelah dua hari diskusi di Malaysia.

Pasar kini mengalihkan fokus mereka ke keputusan bank sentral. Bank sentral AS Federal Reserve (The Fed), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank of Japan akan mengumumkan pembaruan kebijakan moneter mereka.

Baca juga: Penyebab Harga Emas Turun Hari Ini: Potensi Kesepakatan Dagang AS-China

"The Fed secara luas diantisipasi akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps setelah data IHK yang lebih rendah dari perkiraan pekan lalu, sementara ECB dan BOJ kemungkinan akan mempertahankan suku bunga kebijakan mereka tetap stabil," kata Gaglani.

Secara sederhana, ini berarti harga emas dapat tetap berada dalam kisaran tertentu dalam waktu dekat, kemungkinan tidak akan turun tajam tetapi menghadapi hambatan untuk naik jauh lebih tinggi kecuali jika muncul ketidakpastian global baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau