Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Pengaruh Rebalancing MSCI Indonesia November 2025

Kompas.com - 27/10/2025, 21:20 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kocok ulang alias rebalancing Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia edisi November 2025 tinggal menghitung hari.

Peninjauan berkala indeks global bergengsi ini dijadwalkan pada 5 November 2025, dengan implementasi efektif pada 25 November 2025.

Dalam rebalancing bulan depan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diperkirakan bakal masuk ke dalam indeks. Sementara, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) diperkirakan bakal terdepak keluar indeks.

Nama emiten lain, seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga sempat disebut-sebut bakal bergabung.

Baca juga: Penyebab IHSG Melemah Hari Ini: Rencana Penyesuaian Free Float MSCI

Menjelang rebalancing untuk edisi November, MSCI membuat pengumuman terkait rencana untuk mengubah metodologi dalam menghitung free float untuk saham emiten Indonesia.

Senin (27/10/2025), MSCI mengumumkan tengah meminta masukan kepada para pelaku pasar terkait rencana penggunaan Monthly Holding Composition Report yang dipublikasikan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai tambahan referensi dalam menghitung free float saham emiten Indonesia.

Selama ini, emiten di Indonesia hanya melaporkan pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5 persen kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara, data KSEI melaporkan kepemilikan di bawah 5 persen dan memberikan klasifikasi pemegang saham sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih rinci terkait pemegang saham kurang dari 5 persen.

Sebagai catatan, wacana ini belum pasti diberlakukan dan masih menunggu masukan dari para pelaku pasar.

MSCI mengumumkan akan menerima masukan hingga 31 Desember 2025, dengan hasil dari konsultasi akan diumumkan sebelum 30 Januari 2026. Jika proposal tersebut diterapkan, perubahannya akan diimplementasikan pada review indeks bulan Mei 2026.

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Fath Aliansyah Budiman melihat, wacana tersebut belum ada di tahap final dan masih dalam permintaan pendapat.

“Apabila disetujui baru akan diimplementasikan di Mei 2026. Jadi masih sangat dinamis,” ujarnya kepada Kontan, Senin (27/10/2025).

Sementara Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan melihat, potensi masuk dan keluarnya saham dalam rebalancing MSCI November memang masih cukup tinggi, terutama karena dinamika likuiditas dan tingkat free float beberapa emiten yang sudah berubah dibanding periode sebelumnya.

“Hal ini menjadi alasan utama mengapa beberapa saham dinilai berpeluang masuk, sementara sebagian lainnya berpotensi terdepak dari indeks,” katanya.

Free Float

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau