JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, mencatat harga beras di sebagian besar wilayah Indonesia mulai menunjukkan tren penurunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di 225 kabupaten/kota mengalami penurunan hingga minggu keempat Oktober 2025.
"Harga beras sudah turun. Jadi seluruh Indonesia kemarin kan itu sudah turun. Tetapi, kita tidak boleh puas. Insya Allah kontrolnya jauh lebih ketat nanti ke depan. Intinya, sekarang harga beras sudah turun, tapi kita tidak boleh puas sampai situ. Pemerintah harus menjadi pengendali," ujar Amran saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Bansos Beras dan Minyakita Mulai Disalurkan Pemerintah
Ilustrasi beras. Bansos beras. Cara cek penerima bansos beras. Cek bansos Kemensos.Kondisi ini terjadi di daerah yang bukan merupakan sentra produksi beras, seperti kawasan timur Indonesia, termasuk Papua.
Namun, Amran mengklaim ada perkembangan positif di Merauke, Papua Selatan. Di mana harga beras di wilayah tersebut justru stabil dan relatif baik.
"Ini masih ada yang di atas HET, terutama yang bukan penghasil beras, seperti daerah timur, di Papua. Tetapi ada yang menggembirakan, di Merauke, Papua Selatan, karena kita membuat food estate di sana, itu harga beras bagus," paparnya.
Baca juga: Produksi Beras Nasional Naik, Peneliti LPEM UI: Swasembada Sudah di Depan Mata
Dari data BPS, jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras meningkat 25,69 persen dibandingkan minggu pertama Oktober 2025.
Secara provinsi, dari total 38 provinsi hanya lima provinsi yang mencatatkan kenaikan harga, sementara 33 provinsi lainnya mengalami depresiasi harga.
Provinsi Papua Selatan tercatat sebagai daerah dengan penurunan harga tertinggi, yakni minus 1,56 persen.