PEKANBARU, KOMPAS.com - Bocah perempuan yang terluka berat akibat diinjak gajah sumatera di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, meninggal dunia pada Sabtu (1/11/2025).
Korban bernama lengkap Ezra Citra Juniani Purba (8). Murid SD Negeri 128 Pekanbaru ini meninggal dunia setelah dua hari dirawat di RSUD Arifin Achmad di Pekanbaru.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono membenarkan kabar duka ini.
"Kami keluarga besar BBKSDA Riau turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya ananda Ezra Citra Juniani Purba," ucap Supartono melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Sabtu.
Pihaknya berharap, kejadian ini tidak terulang lagi.
Supartono mengatakan, lokasi kejadian gajah yang menyerang manusia itu merupakan areal lintasan gajah.
Ada faktor yang membuat gajah singgah, karena melihat adanya pakan jagung di sebelah rumah korban.
"Untuk mencegah gajah datang atau singgah, kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi kejadian, jangan ada jenis tanaman di sekeliling rumah, seperti jagung, jahe, cabai, jeruk dan serai wangi," kata Supartono.
Pihaknya juga mengungkap masyarakat yang tinggal di sekitar lintasan gajah agar waspada dan berhati-hati.
Jika ada datang kelompok gajah, segera melapor ke BBKSDA Riau ataupun aparat terkait.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 8 tahun bernama Citra diinjak gajah sumatera liar di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (30/10/2025) subuh.
Menurut pengakuan ayah korban, Sardo Purba (36), anaknya mengalami luka cukup parah dan tak sadarkan diri.
"Luka yang paling parah di kepalanya retak. Terus di perut dan paha," kata Sardo saat ditemui Kompas.com di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di Pekanbaru.
Dia menyebut, anaknya saat ini sedang menjalani operasi.
Sardo mengatakan, rumahnya diserang gajah sekitar pukul 04.30 WIB. Ada tiga ekor gajah yang datang subuh itu.
"Ada tiga ekor gajah liar yang berhenti di depan rumah. Karena kami takut, kami keluar untuk menyelamatkan diri," kata Sardo.
Namun, salah satu gajah mengejar dan menginjak anaknya.
"Saya lihat gajah injak anak saya. Setelah gajah pergi saya langsung menggendongnya, terus saya larikan ke bidan. Tapi bidan tak sanggup, jadi dibawa pakai ambulans ke RSUD Arifin Achmad," kata Sardo sambil memperlihatkan bercak darah anaknya di bajunya.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho tampak datang menemui keluarga korban di rumah sakit.
Agung menyebut, pihaknya berkoordinasi langsung dengan direktur RSUD Arifin Achmad agar memberikan tindakan cepat agar korban dapat terselamatkan nyawanya.
"Saya datang untuk fokus penyelamatan anak ini. Kita minta pihak rumah sakit segera ditangani. Sekarang sedang ditangani. Kondisi orangtuanya sempat kebingungan, makanya saya langsung turun membantu. Butuh darah, tadi sudah dicarikan sama ibu direkturnya langsung," kata Agung saat diwawancarai Kompas.com.
Selain itu, berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk penanganan konflik manusia dengan satwa dilindungi ini.
"Kami akan rapat dengan BBKSDA Riau untuk menangani kejadian ini, supaya ke depan tidak terjadi lagi," kata Agung.
https://regional.kompas.com/read/2025/11/01/122559678/bocah-sd-yang-diinjak-gajah-sumatera-di-pekanbaru-meninggal-dunia