Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ojol Padati Kantor Gubernur Kaltim, Driver Tuntut Regulasi dan Tarif Layak

Kompas.com - 20/05/2025, 11:50 WIB
Pandawa Borniat,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Ratusan pengemudi ojek online di Kalimantan Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (20/5/2025).

Mereka menyuarakan tuntutan terkait tarif yang dianggap tak layak serta mendesak hadirnya regulasi nasional yang berpihak pada nasib para pekerja transportasi daring.

Baca juga: Demo Ojol Hari Ini, Brimob Jaga Kantor Gubernur DIY

Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam komunitas ojek roda dua dan empat di Kalimantan Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (20/5/2025).

Dalam aksi tersebut, para mitra driver menyuarakan empat tuntutan utama terkait tarif dan kehadiran regulasi yang adil bagi pekerja transportasi online.

Tuntutan driver ojol

Rayu Hayrudi, salah satu perwakilan pengemudi Gocar menyampaikan bahwa aksi ini didorong oleh ketimpangan tarif dasar yang justru menurun dalam beberapa tahun terakhir, meski biaya hidup dan operasional terus meningkat.

“Lima tahun lalu saja tarif minimal itu Rp 18.000. Sekarang malah turun jadi Rp 12.000. Padahal harga bensin sekarang Rp 10.000. Dulu waktu masih Rp 18.000, bensin masih Rp 7.500,” kata Rayu kepada Kompas.com di lokasi aksi.

Menurutnya, penurunan tarif itu disebabkan oleh kompetisi antaraplikator yang tidak sehat, di mana tarif diturunkan secara sepihak tanpa mempertimbangkan keberlangsungan hidup para driver.

Baca juga: Marak Order Fiktif Saat Demo Ojol, Driver: Tujuannya Paksa Rekan Off Bid

Rayu menilai, hal ini melanggar ketentuan yang seharusnya mengacu pada Surat Keputusan (SK) Gubernur serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus.

“Kami minta tarif ini ditegakkan sesuai SK Gubernur. Selama ini SK-nya ada, tapi tidak pernah dijalankan. Bahkan diturunkan tanpa alasan yang jelas, padahal peraturan sudah menyatakan tarif adalah kewenangan pemerintah daerah, bukan aplikator,” ujar Rayu.

Sari, pengemudi GoRide yang ikut dalam aksi tersebut, menambahkan bahwa ketimpangan tarif ini sangat menyulitkan pengemudi, terutama mereka yang masih mencicil kendaraan.

Ia menyebut penghasilan harian kini tidak cukup untuk menutup biaya operasional, apalagi untuk kebutuhan rumah tangga.

“Sekarang Rp 350.000 kita dapat. Rp 150.000 buat bensin, Rp150.000 buat bayar cicilan dan perawatan kendaraan. Sisa Rp 50.000 untuk makan kita seharian. Nggak ada lagi yang bisa dibawa pulang untuk keluarga. Dulu waktu tarif masih bagus, sehari bisa bawa pulang Rp 200.000-Rp 250.000 bersih,” ucap Sari.

Baca juga: Bentangkan Spanduk, Massa Demo Ojol Bergerak ke Patung Kuda

Aksi yang digelar secara serentak di berbagai daerah ini juga menuntut hadirnya regulasi transportasi online dalam bentuk undang-undang.

Para driver berharap pemerintah segera menerbitkan peraturan yang mengikat dan berpihak pada keberlangsungan hidup para pekerja sektor informal ini.

“Teman-teman hari ini aksi se-Indonesia, tujuannya agar ada perubahan. Bukan hanya tarif, tapi juga kepastian hukum. Kalau sekarang ini, bertahan saja sudah syukur. Padahal sebelum pandemi, profesi driver itu masih menjanjikan,” pungkas Rayu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Regional
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Regional
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Regional
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Regional
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Regional
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Regional
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Regional
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
Regional
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Regional
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Regional
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Regional
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Regional
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Regional
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau