BANJARMASIN, KOMPAS.com - Seluruh jasad korban jatuhnya helikopter PK-RGH di hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kalimantan Selatan pada Senin (1/9/2025) telah berhasil dievakuasi.
Sebanyak delapan jasad korban diangkut menggunakan enam ambulans dan tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin pada Jumat (5/9/2025) dinihari sekitar pukul 03:20 WITA.
Setelah tiba, seluruh jasad korban diserahterimakan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Baca juga: Terkendala Medan dan Cuaca, Baru 1 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dievakuasi ke Banjarmasin
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menyatakan, sebagian jasad korban sudah tidak utuh. Namun ia memastikan, seluruh jasad dan potongan tubuh telah diangkut dari lokasi jatuhnya helikopter.
"Yang jelas semua (jasad) yang ada di situ sudah kita bersihkan," ujar Yudhi kepada wartawan di RS Bhayangkara.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh keluarga korban sudah mengetahui kejadian ini dan telah berada di Banjarmasin untuk kepentingan proses identifikasi.
"Yang jelas ada datanya nanti, intinya kita berdoa semoga Tim DVI bisa bekerja dengan baik," jelasnya.
Baca juga: Identifikasi 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dilakukan di RS Bhayangkara Banjarmasin
Yudhi menjelaskan kendala selama proses evakuasi jasad korban disebabkan kondisi medan yang cukup sulit dan cuaca yang tidak menentu.
Tim harus berjuang membawa seluruh jasad dengan menaiki dan menuruni bukit di hutan yang masih lebat.
"Kendalanya itu di medan, cuaca hujan, kemiringannya dan hutannya masih lebat dan itu yang membuat memakan waktu lama," pungkas Yudhi.
Sebelumnya, helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, pada Senin (1/9/2025).
Helikopter yang memiliki kode BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Dari data manifest penumpang yang dirilis oleh Basarnas Banjarmasin, terdapat delapan orang di dalam helikopter, terdiri dari dua orang pilot dan teknisi mesin, serta enam penumpang.
Berdasarkan waktu keberangkatan hingga dinyatakan hilang kontak, helikopter PK-RGH baru mengudara selama delapan menit.
Setelah dinyatakan hilang kontak, tim SAR menemukan puing helikopter PK-RGH di tengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus, diduga terbakar setelah menghantam pepohonan pada Rabu (3/9/2025) sore.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini