BANJARBARU, KOMPAS.com - Operasi pencarian helikopter PK-RGH yang jatuh di hutan Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi dihentikan.
Hal ini diumumkan Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, dalam konferensi pers di Lanud Syamsudin Noor, Banjarbaru, Jumat (5/9/2025).
Operasi pencarian dimulai setelah helikopter PK-RGH dinyatakan hilang kontak pada Senin (1/9/2025). Pencarian berlangsung empat hari hingga seluruh jasad korban yang berjumlah 8 orang dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.
"Operasi pencarian yang kita laksanakan selama 4 hari ini secara resmi saya nyatakan ditutup," ujar Sudayana.
Baca juga: Kotak Hitam Helikopter PK-RGH Ditemukan, Penyebab Kecelakaan Tunggu KNKT
Menurut Sudayana, proses pencarian berlangsung lancar meskipun terdapat sejumlah kendala.
Namun, semua kendala tersebut dapat diatasi berkat kekompakan tim Search and Rescue (SAR) gabungan.
"Seluruh korban sebanyak 6 kantong jenazah telah kita serahkan ke Polda Kalimantan Selatan," jelasnya.
Dengan berakhirnya operasi pencarian, Sudayana menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.
"Kami juga menyampaikan duka cita mendalam dan belasungkawa kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan. Semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.
Baca juga: Diangkut 6 Ambulans, 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Tiba di RS Bhayangkara Banjarmasin
Sebelumnya, helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe pada Senin (1/9/2025).
Helikopter dengan kode BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Berdasarkan data manifest penumpang yang dirilis oleh Basarnas Banjarmasin, terdapat delapan orang di dalam helikopter, terdiri dari dua orang pilot dan teknisi mesin, serta enam penumpang, di mana tiga di antaranya adalah warga negara asing (WNA).
Helikopter PK-RGH baru mengudara selama delapan menit sebelum dinyatakan hilang kontak.
Setelah dinyatakan hilang, tim SAR menemukan puing-puing helikopter dalam keadaan hangus diduga terbakar pada Rabu (3/9/2025).
Seluruh jasad korban telah berhasil dievakuasi dan kini berada di RS Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini