PEKANBARU, KOMPAS.com - Di Desa Batang Kulim, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, terdapat sebuah pondok pesantren yang menawarkan pendidikan gratis bagi santrinya.
Pondok pesantren tersebut bernama Nurul Musthofa Tahfidz Quran, yang didirikan seorang tokoh agama bernama Annuar.
Annuar menggratiskan seluruh biaya pendidikan di pondok pesantren ini, sehingga anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan agama.
"Pondok ini saya gratiskan," ucap Annuar saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (21/10/2025).
Pondok pesantren ini didirikan oleh Annuar pada tahun 2025 dan saat ini telah memiliki 15 santri.
Baca juga: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Izinkan Santri Kembali ke Pondok asal Sehat
Annuar menceritakan latar belakang pendirian pondok pesantren gratis ini.
Sebagai seorang ustadz, ia pernah mengisi pengajian di Desa Belilas, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Saat itu ia bertemu dengan seorang ibu yang mengeluh mahalnya biaya masuk pondok untuk anaknya.
"Saya bertemu sama warga, bertanya kenapa anaknya tidak dimasukkan ke pondok. Ibunya bilang masuk pondok itu mahal," ujar Annuar.
Dari pertemuan tersebut, Annuar mulai berpikir untuk mendirikan pondok pesantren gratis. Ia mencari tanah kosong untuk membangun ponpes, namun belum berhasil.
Baca juga: Dari Pesantren ke Panggung Basket Nasional, Santri Ar Rohmah Dau Ukir Sejarah
Beberapa waktu kemudian, seorang pemuka agama datang dan mewakafkan tanahnya untuk pembangunan pondok pesantren.
"Alhamdulillah, ada saja jalan. Seorang pemuka agama mewakafkan tanahnya," sebutnya.
Pembangunan pondok pesantren dimulai dengan dukungan dari donatur, termasuk penyediaan asrama bagi santri.
Setelah bangunan semi permanen selesai, anak-anak mulai mendaftar. Untuk biaya operasional, Annuar mengandalkan bantuan dari donatur.
"Biaya operasional pondok, alhamdulillah ada dibantu sama donatur," ungkapnya.
Pondok pesantren ini merupakan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Musthofa Tahfidz Quran, di mana Annuar menjabat sebagai ketua yayasan.
Di yayasan tersebut, selain pondok pesantren, terdapat juga Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) dengan total 60 murid.
Saat ini, pondok pesantren hanya menerima pelajar putra, namun Annuar berencana untuk menerima pelajar putri dan mendirikan asramanya pada tahun depan.
Annuar juga memiliki rencana untuk menambah gedung untuk Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
"Ponpes yang sekarang ini untuk belajar tahfiz dan kitab kuning," jelasnya.
Untuk mendukung biaya operasional pondok pesantren, Annuar telah merencanakan usaha seperti beternak ikan dan berkebun.
Usaha ini bertujuan untuk memberikan pelatihan berwirausaha kepada santri.
"Dalam waktu dekat ini kami buat kolam ikan sama kebun sayur. Hasilnya bisa dijual untuk mendukung operasional dan fasilitas pondok, kemudian melatih anak-anak berwirausaha. Karena kan tamat pondok pesantren susah cari kerja, maka kita ajarkan mereka berusaha," kata Annuar.
Meskipun menghadapi tantangan finansial dalam menjalankan pesantren gratis ini, Annuar tetap optimis.
"Berat sebenarnya. Tapi, kita harus yakin Allah akan membantu, karena kita menolong agama Allah," ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang