SEMARANG, KOMPAS.com – Genangan banjir masih melanda Jalan Pantura Semarang–Demak, tepatnya di depan RSI Sultan Agung, Jawa Tengah, pada Rabu (29/10/2025) sore.
Air setinggi 50 hingga 90 sentimeter membuat arus lalu lintas tersendat parah.
Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah kendaraan besar seperti truk kontainer dan truk bermuatan barang tampak tersendat, bahkan ada yang hampir terguling ke sisi jalan.
Sementara itu, pengendara sepeda motor terpaksa menuntun kendaraannya karena mesin mogok akibat terendam air.
Baca juga: 8.300 Warga Masih Terendam Banjir di Semarang, Wali Kota Imbau Segera Mengungsi
Di lokasi, terlihat ada truk berwarna merah dengan muatan berat terlihat miring ke bahu jalan setelah salah satu rodanya terperosok ke lubang yang tertutup air.
Beberapa warga sekitar dan pengemudi lain terlihat membantu proses evakuasi dengan alat seadanya.
Di sisi lain, sejumlah sopir truk memilih menepi, sembari menunggu air surut agar bisa melanjutkan perjalanan.
Kondisi ini menyebabkan kemacetan panjang dari arah Kota Semarang menuju Demak maupun sebaliknya.
Baca juga: Pantura Demak-Semarang Lumpuh Siang Ini, Kemacetan Mengular hingga 7 Km
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo, menyebut ada 8.300 warga masih terdampak banjir, yang tersebar di 9 kelurahan se-Kota Semarang.
"Dan mungkin hari ini titik air cukup tinggi. Kita berdoa hujan agak reda, agak berkurang sehingga air bisa turun," kata Ribut saat ditemui di dapur umum Jalan Pantura Semarang-Demak, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa sampai saat ini petugas sudah disiagakan di lapangan untuk membantu warga yang terdampak banjir.
"Kemudian kami juga mendirikan posko tanggap bencana," ujarnya.
Baca juga: Saat Sopir Truk Tidur Nyenyak Ketika Terjebak Banjir Pantura Demak-Semarang
Saat ini, posko kesehatan sudah didirikan, yang disiapkan bagi pengemudi yang terjebak banjir dan membutuhkan bantuan kesehatan.
"Kita akan siapkan nanti sesuai kebutuhan," lanjut Ribut.
Baca juga: Semarang Masih Banjir, Perjalanan KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres Terganggu
Sejauh ini, warga juga sudah banyak yang mengeluhkan penyakit gatal-gatal, diare, hingga demam karena sudah lama terpendam banjir. Hal ini diperkirakan karena kondisi tubuh yang menurun.
"Rata-rata penyakit gatal. Kemudian ada juga yang demam, mungkin flu karena kondisi tubuh menurun," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang