Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hari Menjabat, Trump Masih Sering Salahkan Biden

Kompas.com - 01/05/2025, 13:02 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP, Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Sudah lebih dari tiga bulan menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dilaporkan masih sering menyebut nama pendahulunya, Joe Biden.

Hampir setiap hari, Trump menyebut Biden dalam pidatonya, unggahan media sosialnya, dan bahkan dalam rapat kabinet. 

Menurut catatan The New York Times, Presiden ke-47 AS itu menyebut Biden rata-rata enam kali per hari sejak dilantik pada 20 Januari 2025.

Baca juga: Pesan Paskah Kontroversial Trump Menarget Biden dan Kaum Kiri

Dalam pidatonya saat dilantik, Trump bahkan menyebut Biden sebagai presiden terburuk yang pernah dimiliki AS.

Selama menjabat, Trump terus menyalahkan Biden atas berbagai persoalan yang dihadapi AS sekarang, seperti harga telur yang tinggi, konflik dengan Houthi di Yaman, hingga permasalahan imigrasi.

Ia juga menuduh Biden sebagai dalang di balik penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal pertama tahun ini. 

Lewat platform media sosialnya, Truth Social, pria berusia 78 tahun tersebut mengatakan bahwa perlambatan ekonomi adalah akibat dari “warisan buruk” era Biden. 

Namun, para ekonom menyebut penurunan tersebut lebih disebabkan oleh lonjakan impor sebagai reaksi atas kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Trump sendiri. 

Diketahui, kebijakan proteksionis Trump menyebabkan kekhawatiran di pasar global, dan para pelaku usaha berlomba-lomba mengimpor sebelum tarif baru diberlakukan.

Meski demikian, Trump berdalih dengan mengatakan, “Ini salah Biden. Bahkan, kalau kuartal berikutnya juga buruk, itu masih salah Biden.”

Atas sikap tersebut, beberapa pendukung Trump mengaku mulai lelah. Pendiri media Barstool Sports dan influencer konservatif, Dave Portnoy, pernah mengkritik pernyataan Trump soal pasar saham. 

“Pasar saham mencerminkan 100 hari pertama masa jabatan Trump, bukan Biden,” tulis Portnoy di platform X.

Baca juga: Trump Cabut Izin Akses Informasi Rahasia Negara Milik Biden

Trump juga menyalahkan Biden beserta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin atas terjadinya invasi di Ukraina.

“Jutaan orang tewas karena tiga orang ini,” kata Trump dalam pertemuan dengan Presiden Salvador di Ruang Oval, Senin (14/4/2025).

“Putin nomor satu, Biden yang tidak tahu apa yang ia lakukan nomor dua, dan kemudian Zelensky,” imbuhnya.

Di Michigan, dalam rapat umum memperingati 100 hari pemerintahannya, Trump kembali melontarkan ejekan kepada Biden. 

Ia bertanya kepada para pendukungnya, “Mana yang kalian suka, ‘Crooked Joe’ atau ‘Sleepy Joe’?”

Menurut The Washington Post, pria kelahiran 1946 ini menyebut nama Biden sekitar 30 kali dalam satu pidato panjang tersebut. 

Ia juga kembali mengulangi klaimnya bahwa kemenangan Biden di tahun 2020 adalah hasil kecurangan.

Joseph Grieco, profesor ilmu politik dari Universitas Duke, menanggapinya dengan menyatakan bahwa Trump berusaha mencari kambing hitam atas kondisi ekonomi dan kebijakan luar negeri yang sedang ia hadapi. 

“Menyalahkan Biden adalah strategi lama yang pernah berhasil, tapi tidak akan bertahan lama,” ujarnya.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Trump Tegang Usai Hina Biden, Demokrat Marah

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau