Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Pemilu, PM Jepang Shigeru Ishiba Akan Mundur

Kompas.com - 23/07/2025, 12:11 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Reuters, SCMP

TOKYO, KOMPAS.com — Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba akan mengundurkan diri dari jabatannya paling lambat akhir bulan depan setelah partainya kalah telak dalam pemilu majelis tinggi, menurut laporan kantor berita Mainichi, Rabu (23/7/2024).

Kekalahan dalam pemilu yang digelar Minggu lalu membuat koalisi yang dipimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) kehilangan mayoritasnya di majelis tinggi parlemen Jepang.

Situasi ini memicu tekanan internal terhadap Ishiba untuk segera mengambil tanggung jawab politik.

Baca juga: Usung Agenda Anti-Imigran di Jepang, Partai Sanseito Menang Pemilu

Sebagaimana diberitakan Yomiuri, Ishiba telah menyampaikan kepada para orang dekatnya pada Selasa (22/7/2025) malam bahwa ia akan menjelaskan bagaimana dirinya akan bertanggung jawab atas hasil pemilu, setelah negosiasi perdagangan penting dengan Amerika Serikat selesai.

"Saya tidak bisa memberikan keputusan sebelum meneliti secara saksama hasil kesepakatan ini," ujar Ishiba kepada wartawan saat ditanya apakah perjanjian dagang dengan AS akan memengaruhi keputusannya untuk tetap menjabat atau mundur.

Digempur dari luar dan dalam

Meski awalnya menyatakan akan bertahan demi menyelesaikan kesepakatan dagang dengan AS dan mengatasi krisis ekonomi dalam negeri, tekanan terhadap Ishiba justru semakin meningkat—tak hanya dari oposisi, tapi juga dari dalam partainya sendiri.

Koalisi pemerintahan saat ini menghadapi tantangan besar dari partai-partai baru, khususnya kelompok sayap kanan seperti Sanseito dengan agenda “Japanese First”, yang meraih lonjakan dukungan dalam pemilu terbaru.

Sanseito berhasil meningkatkan perolehan kursinya di majelis tinggi dari hanya satu menjadi 14.

Partai ini menarik simpati pemilih dengan janji-janji populis seperti pembatasan imigrasi, pemotongan pajak, dan pemberian bantuan langsung bagi rumah tangga yang terpukul oleh kenaikan harga.

Baca juga: Partai Sayap Kanan Menang Besar di Jepang, Ini Janji-janji Sanseito

Efek di internal LDP

Mundurnya Ishiba, yang baru memimpin LDP kurang dari satu tahun setelah mengalahkan tokoh konservatif garis keras Sanae Takaichi dalam pemilihan ketua partai, diperkirakan akan memicu pertarungan kepemimpinan internal.

“Ini akan membuka babak baru dalam LDP dan bisa mempercepat fragmentasi kekuatan politik di Jepang,” kata seorang analis politik Jepang yang enggan disebutkan namanya kepada NHK.

Perundingan dagang dengan AS

Sebelum kabar pengunduran dirinya mencuat, Ishiba bersama Presiden AS Donald Trump baru saja mengumumkan kesepakatan dagang besar yang disebut Trump bernilai 550 miliar dollar AS (sekitar Rp 8.963 triliun) dalam bentuk investasi Jepang ke AS.

Trump menyampaikan pengumuman tersebut melalui platform Truth Social pada Rabu pagi waktu Asia.

Ishiba, merespons pernyataan itu, mengatakan ia siap untuk berbicara langsung atau melalui sambungan telepon dengan Presiden Trump setelah mendapatkan penjelasan lengkap dari kepala negosiator Jepang, Ryosei Akazawa, yang berada di Washington untuk pembicaraan dagang.

Baca juga: Meski Koalisi Kalah Telak, PM Jepang Shigeru Ishiba Ogah Mundur

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau