Anwar juga mengutip pemikiran almarhum akademisi Palestina-Amerika Edward Said yang menyebut kondisi Palestina sebagai bentuk “politik pengambilalihan hak”.
“Itu berarti semua yang kalian miliki diambil. Tanah, air, rumah, keluarga, anak-anak, bayi, semuanya diambil,” jelasnya.
Pidato Anwar diakhiri dengan doa bersama untuk Gaza.
Ia meninggalkan lokasi sekitar pukul 22.20, waktu setempat didampingi Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil, Menteri di Departemen Perdana Menteri (Wilayah Persekutuan) Zaliha Mustafa, dan Sekretaris Utama Pemerintah Shamsul Azri Abu Bakar.
Baca juga: Israel Gempur Pinggiran Kota Gaza, Bersumpah Terus Melancarkan Serangan
Aksi solidaritas ini dihadiri puluhan ribu warga Malaysia yang memadati Dataran Merdeka sejak sore.
Banyak peserta mengenakan pakaian putih dan membawa poster bertuliskan #GazaBangkit sebagai simbol dukungan terhadap perjuangan Palestina.
Dalam acara yang sama, Anwar meluncurkan dan memberangkatkan Konvoi Sumud Nusantara yang melibatkan delapan negara, termasuk Malaysia, Indonesia, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, dan Thailand.
Konvoi ini akan berangkat dalam dua kelompok pada 31 Agustus dan 4 September menuju Spanyol dan Tunisia sebelum bergabung dengan Flotilla Global ke Gaza.
Pergerakan ini digadang sebagai flotilla terbesar dengan melibatkan puluhan kapal dan lebih dari 50 negara.
Baca juga: Ibu Negara Turkiye Bersurat ke Melania Trump: Perhatikan Anak-anak Gaza Seperti di Ukraina
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini