Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anutin Charnvirakul PM Baru Thailand, Era Dinasti Shinawatra Berakhir

Kompas.com - 05/09/2025, 17:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Anutin Charnvirakul, pengusaha konstruksi sekaligus politisi konservatif Thailand, pada Jumat (5/9/2025) terpilih sebagai perdana menteri baru Thailand usai memenangi pemungutan suara di parlemen.

Dalam penghitungan suara yang dilakukan terhadap 492 anggota majelis rendah, Anutin meraih lebih dari 247 suara, cukup untuk mengamankan mayoritas dan menggeser Partai Pheu Thai dari kursi kekuasaan.

“Merasa gembira itu wajar,” ujar Anutin kepada sejumlah wartawan saat tiba di lokasi pemungutan suara, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Plt PM Thailand Ajukan Pembubaran DPR, Krisis Politik Berlanjut

Pemilihan Anutin berlangsung menyusul kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan Paetongtarn Shinawatra, pewaris dinasti politik Shinawatra, setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan ia melanggar etika sebagai menteri dan mencopotnya dari jabatan pada 29 Agustus.

Anutin (58) dikenal sebagai tokoh utama Partai Bhumjaithai. Ia sebelumnya menjabat sebagai wakil perdana menteri, menteri dalam negeri, dan menteri kesehatan.

Salah satu kebijakan paling kontroversialnya adalah melegalkan ganja di Thailand pada 2022.

Saat memimpin penanganan pandemi Covid-19, Anutin sempat menuai kritik keras setelah menyalahkan warga Barat sebagai penyebar virus. Ia kemudian menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya tersebut.

Dukungan penting untuk Anutin datang dari Partai Rakyat, koalisi terbesar di parlemen dengan 143 kursi.

Namun, dukungan itu diberikan dengan syarat bahwa parlemen harus dibubarkan dan pemilu baru digelar dalam waktu empat bulan.

Baca juga: Thaksin Didakwa Hina Raja Thailand, Inikah Akhir Dinasti Shinawatra?

Klan Shinawatra kembali terpukul

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra menyapa para pendukungnya di samping putrinya, Paetongtarn Shinawatra (kanan) dan Pintongtha Kunakornwong (kiri), setelah mendarat di bandara Don Mueang, Bangkok, 22 Agustus 2023. Thaksin Shinawatra membungkuk untuk memberi penghormatan kepada potret raja Thailand saat ia kembali ke Thailand pada Selasa (22/8/2024) setelah 15 tahun berada di pengasingan.AFP/MANAN VATSYAYANA Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra menyapa para pendukungnya di samping putrinya, Paetongtarn Shinawatra (kanan) dan Pintongtha Kunakornwong (kiri), setelah mendarat di bandara Don Mueang, Bangkok, 22 Agustus 2023. Thaksin Shinawatra membungkuk untuk memberi penghormatan kepada potret raja Thailand saat ia kembali ke Thailand pada Selasa (22/8/2024) setelah 15 tahun berada di pengasingan.
Terpilihnya Anutin menjadi pukulan telak bagi keluarga Shinawatra, yang telah menjadi kekuatan dominan politik Thailand selama dua dekade terakhir melalui Partai Pheu Thai.

Pheu Thai sempat mengajukan Chaikasem Nitisiri, mantan menteri kehakiman, sebagai kandidat perdana menteri.

Akan tetapi, dalam pemungutan suara, dukungan terhadapnya jauh tertinggal dibandingkan Anutin, hanya memperoleh setengah dari jumlah suara lawannya.

Sementara itu, Thaksin Shinawatra, tokoh utama klan Shinawatra dan mantan perdana menteri, dilaporkan meninggalkan Thailand menuju Dubai beberapa jam sebelum pemungutan suara.

Ia menyatakan, akan menjalani pengobatan sekaligus mengunjungi sejumlah teman.

Namun, Thaksin juga dijadwalkan hadir dalam sidang Mahkamah Agung Thailand pada Selasa (9/9/2025) mendatang terkait keabsahan masa perawatannya di rumah sakit setelah kembali dari pengasingan pada Agustus 2023.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau