Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya Keraton Yogyakarta dan Surakarta? Ini Sejarah dan Ciri Khasnya

Kompas.com - 14/10/2025, 21:41 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sumber Kompas.com

Dari sisi bentuk, ornamen gamelan Surakarta lebih rumit dan artistik dibandingkan gamelan Yogyakarta yang lebih sederhana tapi berwibawa.

5. Arsitektur dan Tata Bangunan

Keduanya memiliki kompleks bangunan yang luas dan sarat makna simbolik.

Keraton Yogyakarta, yang dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada 1755, menampilkan gaya arsitektur Jawa tradisional yang kental dengan filosofi spiritual.

Setiap halaman dan bangunan diatur berdasarkan konsep kosmologi Jawa, dari Alun-Alun Utara hingga Alun-Alun Selatan, melambangkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga akhir.

Sementara itu, Keraton Surakarta yang dibangun oleh Sunan Pakubuwono II memiliki arsitektur perpaduan Jawa dan Eropa.

Bangunannya banyak didominasi warna putih dan biru, dengan elemen seperti Menara Sanggabuwana yang konon menjadi tempat simbolik pertemuan raja dengan Ratu Laut Selatan.

6. Fungsi dan Peran Saat Ini

Kedua keraton masih aktif hingga kini dan berfungsi sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Keraton Yogyakarta sekaligus menjadi tempat tinggal keluarga Sultan dan simbol pemerintahan daerah istimewa, sedangkan Keraton Surakarta tetap menjadi pusat spiritual dan budaya Kesunanan.

Keduanya juga terbuka bagi wisatawan.

Keraton Yogyakarta menawarkan tur sejarah dan museum, sedangkan Keraton Surakarta mengadakan pertunjukan budaya seperti kirab, tarian sakral, hingga upacara Malam Satu Suro.

Warisan Budaya yang Sama, Identitas yang Berbeda

Meskipun lahir dari akar sejarah yang sama, Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta berkembang menjadi dua pusat budaya dengan karakter berbeda.

Baca juga: Keraton Solo dan Jogja Tua Mana? Ini Sejarah dan Kronologi Berdirinya

Yogyakarta mempertahankan tradisi klasik Mataram Islam, sedangkan Surakarta melahirkan inovasi budaya yang memperkaya identitas Jawa.

Keduanya tetap menjadi penjaga warisan sejarah dan kebijaksanaan lokal Jawa, yang hingga kini masih hidup di tengah masyarakat modern.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di KOMPAS.com dengan judul "Keraton Surakarta: Sejarah Berdirinya, Fungsi, dan Kompleks Bangunan" dan "Sejarah Keraton Yogyakarta".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau