Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BGN Wajibkan SPPG Gunakan Air Galon untuk Masak Menu MBG, Ini Alasannya

Kompas.com - 23/10/2025, 18:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum memiliki air layak konsumsi untuk sementara menggunakan air mineral dalam kemasan galon saat memasak menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami wajibkan sekarang harus memakai air galon, Pak, sementara sebelum mereka mempunyai air yang dipastikan mempunyai kualitas yang baik,” ujar Nanik dalam kegiatan bertajuk “Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melalui MBG” di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: 106 Dapur MBG Ditutup Sementara, Kepala BGN Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah

Antisipasi Keracunan Akibat Air Tidak Layak

Nanik menjelaskan, kebijakan ini merupakan langkah antisipasi sementara sebelum seluruh SPPG diwajibkan memiliki fasilitas pengelolaan air yang dilengkapi filter dan teknologi sinar ultraviolet (UV).

Menurut dia, sejumlah kasus keracunan makanan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia disebabkan oleh penggunaan air yang tidak memenuhi standar kesehatan. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

“Ternyata kalau dari hasil lab, 72 persen kalau menurut Kemenkes itu dari masalah air. Kenapa Bandung Barat? Mungkin ya itu karena di sana kan pembuangan sampah dari Bandung mengumpul di Bandung Barat,” ungkap Nanik.

Ia menambahkan, sanitasi lingkungan di sekitar dapur SPPG juga menjadi perhatian serius BGN, mengingat kualitas air dan kebersihan lingkungan berpengaruh langsung terhadap keamanan menu MBG yang disajikan untuk anak-anak.

“Kami tidak ingin ada lagi anak Indonesia yang menjadi korban keracunan karena masalah air atau sanitasi,” ujar Nanik.

Baca juga: Standarisasi Dapur MBG di Solo jadi Perhatian, 24 SPPG Ajukan SLHS

Akan Diatur dalam Perpres Tata Kelola MBG

Nanik mengungkapkan bahwa ketentuan mengenai penggunaan air layak dan sanitasi akan dimasukkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG yang akan segera disahkan pemerintah.

“Masalah air dan sanitasi akan menjadi bagian dari Perpres Tata Kelola MBG yang sekarang sedang difinalisasi,” katanya.

Melalui regulasi tersebut, BGN berharap kualitas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat lebih terjamin, mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan ke sekolah dan penerima manfaat lainnya.

Baca juga: Rencana Penutupan 8 Dapur MBG di Maluku Ditentang BGN, Kadinkes: Mereka Tidak Mau Ditutup Semua

Larangan Memasak Sebelum Pukul 12 Malam

Selain soal air, Nanik juga menegaskan aturan lain bagi setiap SPPG terkait jam operasional memasak menu MBG. Ia menegaskan, tidak ada satu pun dapur SPPG yang diperbolehkan memulai kegiatan memasak sebelum pukul 00.00 WIB.

“Kalau ada SPPG yang melakukan masak jam 10 malam, itu adalah hal yang salah,” tegasnya.

Nanik menjelaskan bahwa sistem kerja di dapur SPPG telah diatur dalam tiga shift.

  • Shift pertama bertugas memasak, dimulai sekitar pukul 00.00–01.00 WIB.
  • Shift kedua dimulai pukul 06.00 pagi untuk proses pengemasan.
  • Shift ketiga bekerja pukul 16.00 sore untuk kegiatan pencucian dan persiapan hari berikutnya.

“Makanya di situ satu SPPG bisa memiliki 47 karyawan,” ucap Nanik.

Baca juga: Ratusan Siswa Keracunan hingga Muntah Darah, Ternyata Semua Dapur MBG di Seram Bagian Barat Maluku Belum Bersertifikasi

112 Dapur SPPG Ditutup karena Langgar Aturan

Dalam kesempatan itu, Nanik juga mengungkapkan bahwa sebanyak 112 dapur SPPG telah ditutup karena melanggar ketentuan pelaksanaan program MBG.

“Sekarang ini sudah 112 dapur yang ditutup. Mereka dibolehkan lagi beroperasi, tapi dengan catatan membuat kontrak atau perjanjian. Kalau melanggar lagi, akan ditutup permanen,” ujar Nanik S. Deyang menegaskan.

Ia menambahkan, BGN akan bertindak tegas terhadap mitra penyedia makanan yang tidak memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan waktu produksi yang telah ditentukan dalam aturan MBG.

Nanik menegaskan, seluruh kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi bangsa melalui penerapan standar tinggi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami ingin semua pihak memahami bahwa program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi juga memastikan setiap makanan yang disajikan aman, sehat, dan bergizi untuk anak-anak Indonesia,” tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau