KOMPAS.com – Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering melanda berbagai wilayah di Indonesia.
Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga berdampak besar terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, serta perekonomian daerah yang terdampak.
Dikutip dari buku "Macam-Macam Bencana Banjir: Seri Ensiklopedi Bencana Banjir", banjir adalah peristiwa meluapnya air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area sehingga mengganggu aktivitas manusia serta merusak sarana dan prasarana di sekitarnya.
Baca juga: Apa Itu Banjir? Pengertian, Jenis, dan Contohnya di Indonesia
Salah satu dampak banjir terhadap lingkungan yang paling nyata adalah rusaknya berbagai fasilitas umum.
Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan raya, hingga sistem drainase. Tidak jarang, banjir besar juga menyebabkan keruntuhan infrastruktur seperti tanggul, kanal, atau jembatan penghubung antardaerah.
Selain itu, banjir memutus jalur transportasi. Akibat genangan air yang tinggi, kendaraan seperti mobil, sepeda motor, bahkan truk kontainer tidak dapat melintasi jalan.
Transportasi kereta api pun kerap terganggu karena rel terendam air. Kondisi ini menyebabkan keterlambatan logistik dan lumpuhnya kegiatan ekonomi di daerah terdampak.
Baca juga: 63.450 Warga Semarang Masih Terdampak Banjir, 32 Mengungsi
Banjir juga sering menyebabkan kerusakan peralatan rumah tangga, dokumen penting, hingga kehilangan jiwa manusia. Dalam buku tersebut dijelaskan, kerugian mencakup rusaknya alat elektronik, mesin, surat berharga seperti sertifikat dan ijazah, serta bangunan tempat tinggal.
“Kerugian yang disebabkan banjir tidak hanya dari sisi benda, tetapi juga kehilangan nyawa menjadi risiko paling besar,” tertulis dalam buku tersebut.
Saat banjir melanda, pasokan listrik sering dipadamkan demi mencegah korsleting.
Akibatnya, berbagai aktivitas masyarakat ikut terganggu. Sekolah terpaksa diliburkan, aktivitas bekerja berhenti, dan kegiatan sosial maupun ekonomi terhenti sementara.
“Karena air banjir, semua aktivitas pun terganggu atau bahkan harus dihentikan untuk sementara waktu,” tulis buku Ensiklopedi Bencana Banjir.
Baca juga: BNPB Tambah Armada Pesawat untuk Percepat Penanganan Banjir Semarang
Dalam jangka panjang, banjir juga mengganggu perekonomian masyarakat. Sawah dan ladang pertanian yang terendam menyebabkan gagal panen.
ransportasi terputus membuat pasokan bahan makanan terlambat, bahkan membusuk sebelum sampai ke tujuan.
Selain itu, produksi pabrik terhenti karena mesin terendam air atau aliran listrik diputus. Kondisi ini berdampak pada menurunnya produktivitas dan meningkatnya biaya operasional.