Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Wanita Hamil Tewas di Hotel Palembang: Kronologi, Gelagat Aneh, dan Jejak Pria Misterius

Kompas.com - 13/10/2025, 12:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com — Kasus kematian tragis Anti Puspita Sari alias AP (22), wanita hamil yang ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosisi, Palembang, menggemparkan warga Sumatera Selatan. Rekaman CCTV yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik AP masuk ke hotel bersama seorang pria sebelum ditemukan tak bernyawa.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pionir Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, pada Sabtu (11/10/2025).

Dalam rekaman CCTV yang diunggah akun Instagram @palembang_kucarkacir pada Senin (13/10/2025), terlihat AP bersama seorang pria saat melakukan check-in di depan kasir hotel. AP tampak mengenakan hijab berwarna pink dan rok panjang, sementara pria di sebelahnya mengenakan sweter. Wajah pria itu tidak terlihat jelas dalam video.

Masuk Hotel Bersama Pria Bukan Suami

Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui AP masuk ke hotel tersebut pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB bersama seorang pria yang bukan suaminya. Namun, identitas pria itu tidak tercatat oleh petugas hotel.

Keesokan harinya, Sabtu (11/10/2025) pukul 11.30 WIB, pegawai hotel mengetuk pintu kamar untuk memberitahukan batas waktu check-out. Tidak ada jawaban dari dalam kamar. Saat kembali diketuk pukul 12.00 WIB, tetap tak ada respons.

Baca juga: Jejak Terakhir AP Sebelum Ditemukan Tewas di Hotel Palembang, Sempat Antar Suami Kerja

Pegawai hotel kemudian mematikan saklar listrik kamar agar penghuni keluar karena panas. Namun, hingga pukul 14.00 WIB tak ada tanda-tanda kehidupan. Akhirnya, pintu kamar dibuka menggunakan kunci duplikat, dan tubuh AP ditemukan tergeletak di lantai, tertutup selimut.

AP ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Wanita muda itu diketahui tengah hamil trimester pertama. Saat ditemukan, pakaiannya tidak lengkap, terdapat luka di tubuhnya, mulutnya tersumpal pakaian dalam, dan tangannya diikat menggunakan jilbab.

Ayah Ceritakan Gelagat Terakhir Putrinya

Ayah korban, Agus Nasi (56), mengungkap gelagat terakhir putrinya sebelum ditemukan tewas. Ia mengatakan, AP terakhir kali terlihat pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

“Saat itu, korban pamit dari rumah dan hendak mengantar suaminya bekerja. Namun setelah ditunggu-tunggu, korban tidak pulang ke rumah,” ujar Agus.

Merasa curiga, keluarga berusaha mencari keberadaan AP dengan menghubungi teman-temannya, namun tak satu pun tahu di mana dia berada.

Baca juga: Cerita Lansia di Palembang Urus Sertifikat Tanah Mandiri Tanpa Calo

“Kami sempat mencari korban, Pak. Bertanya kepada keluarga, teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu keberadaannya. Teleponnya juga sudah tidak aktif,” tambah Agus dengan nada sedih.

Suami: Tak Ada Masalah Rumah Tangga

Sementara itu, suami korban, Adi Rosadi (36), mengaku terpukul setelah mengetahui istrinya ditemukan tewas di hotel bersama pria lain.

“Saat itu panik. Izin di tempat kerjaan langsung ke lokasi kejadian. Saat itu saya langsung diinterogasi dan diambil keterangan oleh petugas kepolisian,” ujarnya.

Adi menegaskan, tidak pernah ada pertengkaran atau masalah rumah tangga sebelumnya.

“Tidak ada cerita. Dia seperti biasanya saja, layaknya suami istri,” kata Adi menahan tangis.

Halaman:


Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau