Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reksa Dana Diminati Investor Ritel di Tengah Gejolak Pasar Saham Global

Kompas.com - 15/08/2025, 13:15 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - STAR Asset Management (STAR AM) melaporkan produk STAR Stable Income Fund telah mencatatkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp 10 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya minat investor ritel terhadap instrumen investasi berprofil risiko rendah ke sedang, seiring volatilitas yang melanda pasar saham global pada kuartal I-2025.

Direktur Utama STAR Asset Management Hanif Mantiq menjelaskan, di saat banyak investor menghindari gejolak harga, STAR Stable Income Fund menawarkan imbal hasil yang relatif stabil.

Baca juga: Strategi Cuan dari Dividen Reksa Dana: Lebih Baik Dicairkan atau Diinvestasikan Ulang?

Ilustrasi reksa dana, investasi reksa dana. SHUTTERSTOCK/SOMYUZU Ilustrasi reksa dana, investasi reksa dana.

"Sejalan dengan kebutuhan menjaga nilai portofolio," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

Secara keseluruhan, ia menyebut, STAR AM mengelola dana kelolaan senilai Rp 23,9 triliun hingga akhir Juni 2025 yang naik signifikan dari Rp 20,2 triliun di penghujung 2024.

Kinerja tersebut turut mengangkat peringkat STAR AM di industri, dari posisi ke-17 pada 2024 menjadi peringkat ke-12 pada Juli 2025, berdasarkan pemeringkatan Infovesta.

Perluasan akses ke investor juga menjadi salah satu kunci pertumbuhan, dengan jaringan distribusi yang kini mencapai 22 channel, meliputi platform fintech, perusahaan sekuritas, dan bank.

Baca juga: Allianz Global Investors dan Standard Chartered Kerja Sama Distribusi Reksa Dana

Ia menegaskan pencapaian ini tidak hanya hasil dari momentum pasar, tetapi juga dari strategi fokus pada segmen investor ritel.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau