JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun pada Kamis (23/10/2025). Penyebab harga emas turun adalah lantaran dollar AS menguat, lantaran investor menantikan data inflasi utama AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Data inflasi AS penting untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga.
Dikutip dari CNBC, harga emas spot turun 0,2 persen menjadi 4.084,29 dollar AS per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember 2025 naik 0,9 persen menjadi 4.100,90 dollar AS per ons.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian 23 Oktober 2025: Naik ke Rp 2,55 Juta per Gram
Negara penghasil emas terbesar di dunia.Indeks dollar naik 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
“Kami telah melihat koreksi yang wajar setelah reli emas baru-baru ini dan masih ada tekanan penurunan. Kami memperkirakan harga akan terkonsolidasi setelahnya dan melanjutkan tren kenaikannya,” kata Brian Lan, Direktur Utama GoldSilver Central.
“Saat ini, dalam jangka panjang kami masih optimis terhadap emas, tetapi dalam jangka pendek investor harus berhati-hati karena volatilitasnya tinggi," imbuh Lan.
Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang akan dirilis pada Jumat (24/10/2025) waktu setempat setelah tertunda akibat penutupan alias shutdown pemerintah AS, diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi inti bertahan di angka 3,1 persen pada September 2025.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 23 Oktober 2025: Antam Rp 2,5 Juta, UBS dan Galeri24 Rp 2,4 Juta
Investor hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) minggu depan.
Emas cenderung menguat ketika suku bunga rendah karena mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.