Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Harga Emas Dunia Turun: Dollar Menguat Jelang Data Inflasi AS

Kompas.com - 23/10/2025, 15:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun pada Kamis (23/10/2025). Penyebab harga emas turun adalah lantaran dollar AS menguat, lantaran investor menantikan data inflasi utama AS yang akan dirilis akhir pekan ini.

Data inflasi AS penting untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga.

Dikutip dari CNBC, harga emas spot turun 0,2 persen menjadi 4.084,29 dollar AS per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember 2025 naik 0,9 persen menjadi 4.100,90 dollar AS per ons.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian 23 Oktober 2025: Naik ke Rp 2,55 Juta per Gram

Negara penghasil emas terbesar di dunia.Shutterstock/VladKK Negara penghasil emas terbesar di dunia.

Indeks dollar naik 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Kami telah melihat koreksi yang wajar setelah reli emas baru-baru ini dan masih ada tekanan penurunan. Kami memperkirakan harga akan terkonsolidasi setelahnya dan melanjutkan tren kenaikannya,” kata Brian Lan, Direktur Utama GoldSilver Central.

“Saat ini, dalam jangka panjang kami masih optimis terhadap emas, tetapi dalam jangka pendek investor harus berhati-hati karena volatilitasnya tinggi," imbuh Lan.

Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang akan dirilis pada Jumat (24/10/2025) waktu setempat setelah tertunda akibat penutupan alias shutdown pemerintah AS, diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi inti bertahan di angka 3,1 persen pada September 2025.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 23 Oktober 2025: Antam Rp 2,5 Juta, UBS dan Galeri24 Rp 2,4 Juta

Investor hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) minggu depan.

Emas cenderung menguat ketika suku bunga rendah karena mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Halaman:


Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau